tegas.co., WAKATOBI, SULTRA – Akhirnya maskapai penerbangan Garuda Indonesia mengudara di Bandara Matahora, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, Selasa (26/12/2017). Pesawat jenis baling-baling itu akan melayani penerbangan Makassar-Kendari-Wakatobi, dan sebaliknya.
Dalam wawancaranya, Bupati Wakatobi, Arhawi mengungkapkan sejatinya maskapai Garuda Indonesia telah lama ditunggu-tunggu, dan kini akhirnya tercapai. Ia berharap, hadirnya penerbangan tersebut akan membawa kemudahan akses transportasi udara.
Selain itu, ia mengatakan jika mana dalam perjalanannya nanti maskapai garuda terjadi kendala maka dirinya meminta hal itu dapat dibicarakan. Kendati ia inginkan maskapai garuda akan membawa outcome bagi pembanguna daerah.
Di tempat yang sama, Vice President Kalimantan, Sulawesi, dan Papua Region Garuda Indonesia, I Wayan Supatrayasa mengungkapkan Garuda Indonesia seharunya masuk ke Wakatobi sejak enam bulan lalu, Kendati ada sejumlah proses yang harus dilalui.
Untuk menyambut kehadiran maskapai tersebut, Pemerintah daerah menyambutnya dengan doa syukur bersama. Kendati hal itu merupakan ritual yang sering dilakukan oleh Pemkab dalam berbagai kegiatan daerah, seperti halnya penyambutan kali ini. Tak terlupakan rangkaian kalungan bunga ikut menyertai proses penyambutan tersebut.
Tampak Bupati Wakatobi H Arhawi SE bersama unsur Muspida, Satuan Pimpinan Oraganisasi Daerah (OPD), pihak maskapai garuda unit kerja wilayah Makassar dan sejumlah tokoh adat/sara.
Penyambutan garuda, sama halnya dengan maskapai lain juga ditandai dengan doa tolak bala’a. Doa tolak bala’a dapat diartikan bahwa segala sesuatu yang dimulai saat kini maupun yang akan datang, aktifitas penerbangan garuda dapat terhindar dari segala bentuk marabahaya.
Tak hanya itu saja, doa syukur ikut dilafalkan. Hal ini juga merupakan bentuk karunia Illahi, sebab dengan hadirnya penerbangan yang satu itu (Garuda) diharapkan akan membawa kemudahan dan kemaslahatan bagi pembangunan daerah. Doa tersebut dipimpin oleh para tokoh adat/sara, diatas karpet, landasan pacu bandara.
REPORTER: U D I N
PUBLISHER: MAS’UD
Komentar