STIP Wuna Raha Disegel

tegas.co., MUNA, SULTRA – Ratusan mahasiswa STIP Wuna Raha, kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra) yang tergabung dalam gerakan 818 peduli kampus menyegel kampus tersebut, Selasa (9/1/2018).

STIP Wuna Raha Disegel
Tiga mahasiswi STIP Wuna Raha saat memperlihatkan baliho kecil sebagai bentuk penolakan kebijakan pihak kampus FOTO: LA ODE AWLLUDIN

Aksi tersebut dilakukan untuk penolakan terhadap kebijakan birokrasi kampus yang dianggap tidak pro terhadap mahasiswa, Salah satunya kenaikan biaya administrasi proposal, skripsi, maupun ujian meja, dengan kenaikan mencapai 200 persen.

Iklan Pemkot Baubau

Gerakan yang dinahkodai Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STIP Wuna Raha ini digelar di pelataran kampusnya.

Dalam tuntutanya, mahasiswa meminta agar pihak kampus STIP menarik kembali keputusanya terhadap kenaikan biaya administrasi proposal, skripsi, maupun ujian meja, karena dianggap sebagai bentuk kesewenang-wenangan dan ketidakadilan serta memberatkan mahasiswa.

“Kenaikan biaya administrasi proposal, skripsi, maupun ujian meja yang dibebankan pada mahasiswa merupakan tindakan kesewenang-wenangan birokrasi kampus yang tidak sesuai dengan nomenklatur yang ada, mengingat keputusan yang diambil tidak melibatkan Lembaga Kemahasiswaan yang merupakan representatif dari mahasiswa,”ungkap Siti Sasrani yang merupakan Ketua BEM STIP Wuna Raha.

Selain itu, Achmadi, mahasiswa program studi kehutanan yang ikut dalam gerakan itu menyatakan, penolakan keras terhadap kebijakan kampus yang sepihak.

“Birokrasi kampus STIP Wuna hari ini mempertotonkan kebijakan yang provokatif, yang mendiskriminasi mahasiswa, kenaikan biaya administrasi proposal, skripsi, maupun ujian meja yang mencapai 200 persen kemudian tidak ditunjang dengan fasilitas yang memadai, ini merupakan kebijakan konyol yang menunjukan ketidakmampuan birokrasi dalam mengelola kampus. karena itu kami mengecam dan menolak keras kebijakan kampus yang sepihak,” teriak Achmadi saat berorasi

Bukan hanya itu, kebijakan-kebijakan kampus yang lain, seperti pergantian kartu tanda mahasiswa (KTM) setiap 6 bulan, baju alamater, dana matriks lembaga kemahasiswaan yang tak kunjung direalisasikan, merupakan ketidakmampuan birokrasi dalam memimpin kampus STIP Wuna yang sedikit lagi akan menjadi universitas.

Oleh karena itu, kami meminta pada pihak yayasan perguruan tinggi wuna untuk segera mengevaluasi pimpinan STIP Wuna Raha dan seluruh jajaranya.

REPORTER: LA ODE AWALLUDIN

PUBLISHER: MAS’UD

Komentar