tegas.co., KUTA, BALI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wakatobi menjalin kerjasama dengan Asosiasi Kapal Rekreasi Indonesia (Jangkar) dalam mendukung promosi pengembangan pariwisata Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Hal ini ditandai dengan penandatanganan oleh Bupati Wakatobi H Arhawi,SE dan Fatiha Suryani Mile, Ketua Asosiasi Kapal Rekreasi Indonesia (Jangkar), di hotel Bali Rani, Kuta, (21/3/2018).
Kerjasama itu akan berjalan lima tahunan kedepan, dengan fokus pada pengembangan kepariwisataan Wakatobi. Kerjasama ini juga dilakukan dengan tujuan meningkatkan pendapatan daerah, membuka lapangan kerja serta mempromosikan Taman Nasional Wakatobi sebagai sebuah lokasi warisan dunia.
“Kerjasama ini sekaligus menjadi isyarat bahwa Wakatobi terbuka bagi investor yang memiliki komitmen tinggi menguatkan konservasi Wakatobi dan bersedia mengembangkan kepariwisataan dengan cara yang ramah lingkungan,” Kata Bupati Wakatobi.
Menurutnya, Pemkab menyadari pentingnya bekerjasama dengan berbagai pihak, salah satunya Jangkar untuk memajukan bisnis pariwisata.
“Anggota Jangkar memiliki armada yang beroperasi di Raja Ampat, Labuan Bajo, Lombok, Bali dan sekitarnya serta terbukti meningkatkan pendapatan daerah tersebut. Harus kami sampaikan bahwa kekayaan alam dan keragaman budaya Wakatobi memiliki keunikan yang layak jual dan tak kalah dengan daerah daerah tersebut. Untuk itu, kami mengundang anggota Jangkar untuk memperluas wilayah operasionalnya hingga ke Wakatobi,” jelasnya.
Fatiha Suryani mengatakan, kerjasama ini (undangan,red) menjadi sinyal positif bagi kepariwisataan. “Kami tentu saja menyambutnya,” ujarnya.
Ia menyatakan, aktivitas kepariwisataan melalui kapal rekreasi memiliki efek domino besar terhadap perekonomian setempat. “Kapal membutuhkan ruang labuh, air bersih, BBM, logistik, tenaga kerja dan sebagainya. Bila Pemerintah menyiapkan ini maka ekonomi daerah bergerak cepat. Kami bahagia bisa berkontribusi dengan banyak cara,” jelasnya.
Lanjutnya, Jangkar berkomitmen untuk menurunkan tamu pada destinasi destinasi yang dikelola komunitas, dengan cara ini maka pertukaran informasi, promosi budaya dan pendapatan warga setempat juga meningkat.
Lebih jauh ia menuturkan, kunjungan kapal rekreasi dipastikan meningkatkan insentif terhadap konservasi melalui pembayaran karcis masuk taman nasional.
Kepala Taman Nasional Wakatobi, Dr Heri Santoso memastikan kerjasama ini sepenuhnya didukung oleh Taman Nasional Wakatobi. “Ruang laut Wakatobi terbuka, meski dengan sejumlah aturan agar tidak terjadi konflik pemanfaatan,” ujarnya.
Sebagai bentuk dukungan, ia mendorong pengelola kapal rekreasi untuk melaporkan kendala, temuan atau pelanggaran yang ditemui selama di lapangan melalui call center Taman Nasional Wakatobi. “Kami juga akan meningkatkan layanan terhadap tamu tamu di Wakatobi.” akunnya.
Sunda Banda Seascape dan Fisheries Leader WWF Indonesia, Dr Imam Musthofa menilai memorandum antar Pemerintah Daerah-Jangkar dan didukung oleh Taman Nasional Wakatobi, Kantor Imigrasi Wakatobi, Dinas Pariwisata, Badan perizinan dan investasi Wakatobi, telah menjadi momentum kolaborasi yang kuat.
“Semua pihak menunjukkan keinginan membangun daerah, untuk itu kita perlu secara bersama membangun kepariwisataan dengan cara yang ramah lingkungan. Dengan keberagaman ekosistem yang luarbiasa, Wakatobi seyogyanya menghindari kepariwisataan yang masif,” imbaunya.
REPORTER: UDIN
PUBLISHER: MAS’UD
Komentar