Amdal Pelabuhan Jetty Beralih Fungsi, Kades Puasana Merasa Dibohongi

tegas.co. KONSEL, SULTRA – Kepala Desa (Kades) Puasana, Kecamatan Moramo Utara (Morut), Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara (Sultra), Anggip Prananda mengaku telah dibohongi oleh pihak PT Tiara Abadi Sejahtera (TAS).

Pasalnya, Amdal pelabuhan Jetty milik PT TAS yang berlokasi di Kelurahan Tononggeu, Kota Kendari itu yang ia turut tanda tangani izinnya diperuntukan untuk pelabuhan Aspal Curah. Namun saat ini berubah menjadi pelabuhan Ore Nikel.

“Saya merasa dibohongi dan keberatan kepada pihak PT TAS. Dimana Amdal pelabuhan Jetty yang saya tanda tangani itu untuk pelabuhan Aspal Curah, makanya saya mau tanda tangani, sekarang tiba-tiba berubah menjadi pelabuhan Ore,” jelas Kades Puasana, Anggip Prananda kepada tegas.co. Selasa, 24/4/2018.

Menurut Anggip, dengan berubah fungsinya pelabuhan tersebut, pihaknya dan masyarakat sekitar merasa sangat terganggu. Karena aktifitas pemuatan ore nikel yang melintas dijalan raya mengakibatkan ruas jalan aspal sudah ditutupi tanah liat dan berdebuh, saat turun hujan jalanan menjadi licin.

“Kami yang berbatasan langsung dengan Kelurahan Tononggeu sangat terganggu, dan sangat merasakan dampak buruknya. Sudah banyak pengendara yang kecelakaan disini akibat jalanan licin, karena aspal jalan raya sudah dipenuhi tanah. Belum lagi debunya bertebaran dimana-mana,” terang Anggip lagi.

Anggip mengaku pengangkutan ore nikel ke pelabuhan jetty PT TAS ini berasal dari Pondidaha, Kabupaten Konawe.

“Tapi informasih yang saya dapat, banyak perusahan tambang yang bongkar di pelabuhan jetty PT TAS ini dan mereka muat ore dari Pondidaha-Konawe,” pungkasnya.

Ditambahkan, aktifitas pengangkutan ore nikel ini mereka menggunakan jam malam. Seharusnya pihak PT TAS jika ingin mengalihkan peruntukan pelabuhan Jettynya dari Aspal Curah ke Ore Nikel, harusnya melakukan sosialisai dulu kepada masyarakat.

“Seharusnya pihak perusahaan melakukan sosialisasi terlebih dahulu, karena disini ada dampak yang ditimbulkan kepada masyarakat. Tapi ini belum perna sama sekali melakukan sosialisasi,” ujar Anggip menambahkan.

REPORTER: MAHIDIN

PUBLISHER: MAS’UD

Komentar