tegas.co., KENDARI, SULTRA – Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) hadir untuk menghasilkan kader-kader yang bertanggungjawab atas apa yang baik bagi bangsa dan negaranya.
Nama Ayub Manuel Pongrekun pun merupakan salah satu hasil dari jenjang pengkaderan yang dilakukan GMKI.
Pemuda berakronim AMP ini merupakan mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia tahun 2014-2016.
Ia juga merupakan kader PDI Perjuangan dan sekarang dirinya menjabat sebagai Kordinator I Dewan Pimpinan Pusat Taruna Merah Putih (Sayap Partai PDI Perjuangan).
Pada Sabtu 28 April 2018, pemuda yang mengangkat tagline “Saya AMP” dan juga tagline dalam bahasa Toraja Tunduina ‘Siulu’.
Kabarnya akan maju dalam bursa Pemilihan Legislatif 2019 nanti, ketika ditanyai soal kesiapannya, Ia mengungkapkan, dirinya telah siap mengabdikan diri untuk daerah yang telah membesarkannya.
“Maju sebagai wakil rakyat rasanya semua orang punya kesempatan, tapi saya sebagai kader yang siap diutus jika itu diamanahkan kepada saya, maka saya siap menjadi penyambung lidah rakyat, selain itu kita sebagai pemuda sudah menjadi keharusan untuk terus berpartisipasi dalam membangun bangsa. yah meskipun saya lahir di Toraja, tetapi saya dibesarkan dan mengenyam pendidikan di Kota Kendari” tegas Ayub ketika ditemui seusai acara Hari Ulang Tahun (HUT) Kasiturusanna Sang Torayan (KASTOR) di Taman Kota Kendari.
Ia juga berkilah perihal isu dirinya telah mendapatkan restu dari masyarakat Toraja. “Saya pribadi yakin dan percaya bahwa setiap langkah dan niatan yang baik, pasti akan mendapatkan doa dan restu dari semua orang,”ujar Ayub.
Pria jebolan SMA Negeri 4 Kendari ini beberapa waktu belakangan ini memang sedang fokus dalam karier politik.
Ia merupakan Peserta Pendidikan Kader Utama PDI Perjuangan, ia juga sebagai Tim Pemenangan Basuki-Djarot dalam Pilkada DKI Jakarta kemarin, dan saat ini disibukkan dengan sosialisasi Partai untuk Pilgub dan Pilpres yang akan datang.
Dalam penutupan perjumpaan di siang hari, Ayub memohon doa dan restu dari semua elamen masyarakat Sulawesi Tenggara khususnya masyarakat Kota Kendari.
PUBLISHER: MAS’UD
Komentar