Perpisahan RA. Perwanida 1 Raha Tampilkan Permainan Anak Nusantara

tegas.co., MUNA, SULTRA – Perpisahan sekaligus penamatan Siswa Taman Kanak-Kanak (TK) Raudlatul Athfal (RA) Perwanida 1 Raha, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra), Tahun ajaran 2017/2018 menampilkan permainan anak nusantara yang dimainkan para anak-anak jaman dahulu dan diperankan langsung oleh siswa RA Perwanida 1 Raha, Pada Sabtu Mei 2018.

Dalam acara tersebut, turut dihadiri oleh Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Muna. Drs Muhamad Basri, M.pd, Ketua Yayasan Perwanida Kabupaten Muna, Muliati S. Pd dan orang tua siswa.

Kepala Sekolah Perwanida 1 Raha, Marlina Maulid S. p.di mengatakan, sebagaimana dunia anak yang penuh dengan riang gembira, berimajinasi spontan yang kreatif bermain dan belajar yang terbentuk di sekolah Perwanida 1 Raha, agar bisa menjadi dasar anak untuk melanjutkan kejenjang berikutnya.

Perpisahan RA. Perwanida 1 Raha Tampilkan Permainan Anak Nusantra
Sejumlah siswa- siswi RA Perwinada 1 Raha berfoto bersama dengan guru dan orang tua FOTO: LA ODE AWALLUDIIN

“Karena mereka kami mendapat pendidikan dan pengalaman, belajar untuk selalu bersabar demi mereka, dalam penamatan anak-anak kami kali ini sebanyak 64 siswa, terdiri dari 31 orang laki-laki dan 33 siswa perempuan. Selama Kami mendidik anak-anak, kami disekolah RA. Perwanida 1 Raha ini untuk perkembanganya siswa yang kami didik sudah pandai menulis, membaca dan melantunkan ayat2 suci AlQur’an serta telah banyak prestasi yang sudah diraih oleh anak-anak perwanida pada 2018 ini. Selain itu juga memiliki guru berprestasi, maka dengan itu, dengan kerendahan hati saya mohon kepada bapak dan ibu-ibu apabila mempunyai kerabat, rekan kerja atau tetangga yang mempunyai anak untuk memasuki sekolah TK agar diarakan di RA Perwanida Raha, insyah Allah kami akan didik dengan sepenuh hati, saya juga mengucapkan banyak terima kasih kepada guru-guru RA Perwanida 1 Raha yang semangat 45 atas kerja kerasnya dengan terlaksananya kegiatan ini, semoga Allah bisa membalas kebaikanya semua, “ungkapnya.

Sementra itu Ketua Yayasan Perwanida Raha Kabupaten Muna, Muliati S. Pd menjelaskan, RA Perwanida di Kabupaten Muna sebelumnya berjumlah 7, namun dengan terbentuknya Kabupaten Muna Barat satunya sudah berada di Muna Barat sehingga Perwanida sisa 6 di Kabupaten Muna.

“Ketika terbentuk perwanida 1 pertama didirikan sejak 1979 itu sudah kurang lebih 6 yang menjadi ketua yayasanya dimana ketua yayasannya otomatis dari ketua darma wanita Kementrian Agama Kabupaten Muna, kita perlu tau bersama RA Perwanida itu singkatan dari Persatuan Darma Wanita Departemen Agama sekarang ini bukan lagi Departemen Agama tetapi Kementrian Agama dan Nama Perwanida tidak diganti tetap Ada departemen agamanya karena sudah familiar dengan nama ini. Sementara itu sejak berdirinya RA Perwanida sejak 1979 sampai saat ini 2018 tidak bisa dihitung sudah beberapa banyak yang sudah berhasil di dunia luar sana, ada yang sudah master, guru bahkan mungkin sudah ada yang jadi Bupati,”terangnya.

Tambahnya, ia juga berharap kepada kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Muna agar memperhatikan guru-guru Perwanida 1 ini yang berjumlah 12 orang, diantaranya 10 non PNS dan 2 PNS.

“Saya sebagai ketua yayasan belum bisa membantu secara material kepada guru-guru yang sudah suka rela menjadi pembimbing anak-anak yang dititipkan di RA perwanida 1 Raha ini, walaupun gaji mereka tidak seberapa, namun keiklasan mereka dalam membina anak-anak sangat luar bisa dan saya hanya bisa membrikan pemikiran, saya berharap kepada kementrian agama agar bisa memperhatikan guru non PNS ,”Jelasanya.

Kepala kantor Kementrian Agama Kabupaten Muna, Drs Muhamad Basri M. Pd mengapresiasi penampilan yang dilakukan oleh siswa RA. Perwanida 1 Raha.

“Kalau penampilan anak-anak seperti yang kita saksikan tadi itu luar bisa kalau diikutkan lomba pasti dapat juara karena memiliki kreatif serta seni dalam menampilan,”katanya.

Sambungnya, Kami melihat Kabupaten Muna ini dibandingkan dengan kabupaten lain cukup terbelakang, oleh karena itu swasta binaan kementrian agama agar memperhatikan dan bisa membantu kalau ada anggaran.

“Saya sudah berkomunikasi dengan pihak Kementrian, kalau ada anggaran kalau bisa RA. Perwanida agar bisa dibantu, dan mereka merespon dan berjanji akan membantu,”paparnya.

“Kami sangat mengapresiasi terhadap guru dan saya punya kewajiban untuk meperjuangkan mereka dan mari kita senantiasa untuk mendidik dan membantu siswa agar bisa menjadi anak-anak yang melandaskan dasar pendidikan yang sejak dini sudah terbentuk,”ungkapnya.

Semntra itu perwakilan orang tua siswa, H. Ahmad Biku mengungcapkan, banyak terima kasih kepada guru-guru yang telah mendidik anak-anak mereka hingga bisa memiliki ilmu dasar yang bermanfaat.

“Perkembangan teknologi serta pengaruh negatifnya tehadap perkembangan anak fsikologis maka kami orang tua membutukan benteng pertahanan bagi anak-anak kita, Permintaan orang tua terhadap lembaga pendidikan yang berbasis agama sangat berkembang karena kami sadari bahwa pendidikan agama adalah merupakan pondasi dasar dan benteng pertahanan bagi anak-anak di dalam perkembangan fsikiologisnya di masa yang akan datang. Olehnya itu kami telah mempercayakan Kepada Taman Kanak-Kanak RA. Perwanida 1 Raha untuk membimbing serta membina anak kami sebagai proses awal di dalam mengikuti pendidikan formal. dan kami yakin bahwa taman kanak-kanak RA Perwanida Raha ini akan mampu memberikan pengaruh terhadap perkembangan fsikiologis anak-anak kami serta dapat memberikan landasan bagi perkembangan pengetahuan dan keterampilan anak-anak kami dan secara pribadi kami telah 20 tahun lebih mempercayakan anak-anak kami untuk dibimbing disini dengan jumlah anak saya 4 orang yang jebolan dari sini,”Tutupnya.

REPORTER: LA ODE AWALLUDIN

PUBLISHER: MAS’UD

Komentar