Merangkai Satu Kesatuan Menuju Konektivitas Antarpulau

tegas.co., WAKATOBI, SULTRA – Setepak demi setapak janji Bupati Wakatobi Arhawi dan Wakil Bupati Ilmiati Daud mulai terlihat. Khususnya dalam hal transportasi laut. Pasangan “Sabangka Sarope” itu mulai membawa perubahan dipulau Kaledupa. Pelabuhan dermaga ferry akan hadir ditanah Kahedupa (sebutan awamnya).

Merangkai Satu Kesatuan Menuju Konektivitas Antarpulau
Masyarakat pulau kaledupa saat menyambut kehadiran rombongan Bupati Arhawi bersama pihak Kementerian Perhubungan FOTO: U D I N

Minggu (13/5/2018), Bupati Wakatobi Arhawi secara simbolis resmi meletakan batu pertama dermaga bersama unsur Musyawara Pimpinan Daerah dan tokoh agama setempat. Kendati hal tersebut menandakan awal dimulainya pembangunan dermaga.

Pembukaan dilangsungkan didesa ollo, sementara lokasi pembangunan dermaga ferry berada didesa ollo selatan, anak dari desa Ollo. Diperkirakan pembangunan dermaga akan menelan anggaran negara APBN Rp 68 miliar. Tiga kali tahap pembangunan.

“Secara khusus pembangunan dermaga ferry, total anggaran 68 miliar, tahap pertama 2018 5 miliar untuk fisik, dengan kegiatan pematangan lahan, tahap kedua 30 miliar dengan kegitan lanjutan pematangan lahan dan area laut, tahap ketiga 33 miliar dengan kegiatan fasilitas pemasatangan,” jelas Kepala Balai Pengelolaan Transportasi Darat Wilayah 18, Supriyo Adi Pracoyo ATD.

Merangkai Satu Kesatuan Menuju Konektivitas Antarpulau
Arhawi saat menyapa ibu-ibu dalam acara pelentakan batu pertama dermaga ferry FOTO: U D I N

Dia mengatakan, pemerintah Joko Widodo dan Jusuf Kalla sangat peduli terhadap percepatan pembangunan khususnya dalam bidang infrastruktur. Gerak membangun Indonesia dari pelosok negeri.

Supriyo Adi Pracoyo melanjutkan pembangunan dermaga ferry didesain minimalis dengan luas lahan 110 x 90 meter. Ada pula halaman parkir. Kapasitas kapal 900 GT. Target penyelesaian waktu hingga 2020.

“Kementerian perhubungan sangat merespon langkah pemerintah daerah. Dengan demikian Kementerian memberikan dukungan, dengan merespon visi misi pemda Wakatobi, membangun dermaga ferry. Dan tahun ini pulau kaledupa akan dimulai dibangun. Tahun 2019 nanti menyusul pulau Tomia dan Binongko,” ungkapnya.

Lebih jauh ia mengatakan, seharusnya usulan pemda Wakatobi telah masuk dalam perencanaan program kementerian perhubungan tahun sebelumnya. Meskipun lengkap administrasi namun masih ada syarat yang harus disanggupi oleh pemda.

Merangkai Satu Kesatuan Menuju Konektivitas Antarpulau
Arhawi nampak meletakan batu pada lokasi pembangunan dermaga ferry pulau kaledupa, Kabupaten Wakatobi Sulawesi Tenggara FOTO: U D I N

“Dan Alhamdullah, Pemda Wakatobi ketika kami minta hal yang disyaratkan dengan secepatnya pemda menyahutinya. Sebab yang tadinya berbintang, menyusul dilengakapinya persyaratan tadi, maka bintangnya diturunkan, sehingga dermaga ini hadir di pulau Kaledupa,” ungkapnya.

Bupati Wakatobi Arhawi SE mengatakan, hadirnya dermaga ferry di pulau Kaledupa merupakan cita-cita bersama, doa masyarakat dan komponen lainnya. Masyarakat kaledupa nantinya akan menikmati jasa tranportasi laut tersebut.

Pasangan Ilmiati Daud ini menuturkan, pembangunan dermaga kaledupa. Sebagaimana nawacitanya akan kita rangkai menjadi satu kesatuan menuju konektivitas antar pulau.

“Sehingga kami bertekad. Hal ini akan membawa kabupaten maritim, sejahtera dan berdaya saing, maka dermaga ferry akan menjadi alat transportasi laut menghubungkan antar pulau di Wakatobi,” ucapnya.

Merangkai Satu Kesatuan Menuju Konektivitas Antarpulau
Bupati Arhawi menyampaikan sambutan kepada masyarakat yang hadir dalam acara peletakan batu pertama di kantor desa ollo kecamatan Kaledupa FOTO: U D I N

Lanjut Arhawi, hadirnya dermaga ferry akan membawa dampak baik secara sosial maupun ekonomi. Koneksi antar pulau khusunya kapal ferry nantinya menjadi moda jalur transportasi masyarakat.

“Nantinya masyarakat kaledupa misalnya tidak akan repot lagi bila mereka jalan ke pulau wanci atau sebaliknya, selain diri mereka, kendaraannya juga pun ikut diangkut,” ungkap Arhawi.

Tak hanya itu, ia pun telah berdiskusi dengan kementerian terkait moda kapal yang akan digunakan manakala dermaga selesai dibangun. Dan ternyata, semua itu telah inklut didalamnya.

“Artinya, kedepan kita harapkan moda transportasi ferry akan membawa pulau ini terkoneksi lagi, dengan mempermudah masyarakat menjangkau pulau yang satu ke yang satunya, selain mode transportasi yang sudah ada,” tutupnya.

REPORTER: UDIN

PUBLISHER: MAS’UD

Komentar