tegas.co., KENDARI, SULTRA – Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Tenggara (Sultra) Yaudu Sala Ajo menegaskan, hakekat ramadhan di tahun politik khususnya di pemeilihan gubernur dan wakil gubernur (Pilgub) adalah setiap warga harus mempu menahan diri dari kerakusan.
Hal ini disampaikan usai menghadiri Rapat Dengar Pendapat (RDP) di aula DPRD Sultra bersama Persatuan Tuna Netra Indonesia Provinsi Sultra, Rabu (23/5/2018).
Menurut Yaudu, menahan diri dari kerakusan diartikan untuk tidak ambisi meraih suatu kemenangan dengan cara – cara yang tidak sesuai mekanisme yang ada.
“Misalnya begini, memfitnah, menyebar hoax, menghalalkan cara – cara yang tidak sesuai aturan, itukan rakus. hakekat puasa itu menahan diri. jadi harus mampu menahan diri dari kerakusan kekuasaan dan mampu menjaga ucapan,”ucapnya kepada tegas.co.
Seharusnya kata Yaudu, bulan ramadhan ini memberikan inspirasi kepada masyarakat, para elit politik tidak berbicara serampangan agar berkelanjutan membangun kebersamaan pada puasa di bulan ramadhan ini.
Olehnya itu, tambah Yaudu, kiranya di momentum ramadhan ini agar semua pihak mampu menahan diri dan tidak rakus akan kekuasaan, apalgai di Sulawesi Tenggara merupakan tahun politik yakni, pemilihan Gubernur dan Wakil gubernur Sulawesi Tenggara pada Juni mendatang.
PUBLISHER: MAS’UD
Komentar