Bupati Buton Utara Buka Dialog Publik bersama Paguyuban Mahasiswa Kulbar

tegas.co., BUTUR, SULTRA – Paguyuban mahasiswa pemuda Kulisusu Barat (Kulbar) Kabupaten Buton Utara (Butur) gelar dialog publik, Sabutu (23/6/2018). dialog dibuka lansung Bupati Buton Utara, Abu Hasan.

Dialog diselenggarakan di balai pertemuan Kecamatan Kulisusu Barat. Dialog publik yang digagas oleh paguyuban mahasiswa pemuda Kecamatan Kulisusu Barat, mengusung tema “Membangun sinergitas antara mahasiswa, pemuda dan pemerintah Kabupaten Buton Utara”.

Iklan ARS

Dalam acara dialog publik ini dihadiri oleh toko masyarakat, toko pemuda dan pemerintah Kecamatan Kulisusu Barat. Acara dialog publik ini sempat molor 30 menit dari jadwal yang telah ditentukan.

Acara seyogyanya dimulai pada pkl 09:00 Wita, namun pembukaan acara dialog publik tersebut dapat dilaksanakan pada pkl 09:30. Akibat keterlambatan panitia kegiatan tersebut.

Bupati Buton Utara bersama rombongan yang datang sesuai jadwal undangan harus rela menunggu selama 30 menit sampai panitia kegiatan tiba di tempat. Dalam sambutannya Bupati Buton Utara memberikan apresiasi langka mahasiswa dan pemuda Kecamatan Kulisusu Barat dalam melaksanakan kegiatan dialog publik guna mendukung langka pemerintah dalam mewujudkan pembangunan daerah.

“Begitu pentingnya bagi saya acara yang diselenggarakan adik-adik mahasiswa dan pemuda Kecamatan Kulisusu Barat ini, saya datang sendiri bertatap muka langsung dan saya tidak wakilkan, saya ingin dengar lansung masukan, ide, gagasannya untuk kemajuan daerah. Kegiatan serupa juga telah dilaksanakan oleh adik-adik mahasiswa dan pemuda di kecamatan lain,”ungkapnya.

Bupati Buton Utara mengharapkan acara dialog publik seperti ini agar dapat dilaksanakan secara berkelanjutan, untuk menjalin dalam upaya sinergitas antara mahasiswa pemuda dan pemerintah dalam menentukan arah kebijakan pembangunan daerah.

Pemerintah sangat membutuhkan ide, gagasan dan masukan semua elemen termasuk mahasiswa dan pemuda. Ia juga mengajak kepada nahasiswa dan pemuda untuk menanamkan rasa cinta terhadap daerahnya.

“Jangan kita saling menjelek-jelekan, apalagi kita menjelek-jelekan daerah kita sendiri, daerah ini tanggungjawab kita bersama, mari kita kritis, namun kita harus rasional dan obyektif, identitas sebagai mahasiswa dan pemuda tetap terjaga,”harapnya.

REPORTER: MIRDAT

PUBLISHER: MAS’UD

Komentar