Di Muna Soerang Ibu Muda Ditemukan Gantung Diri Pakai Sarung

tegas.co., MUNA, SULTRA- Hasrina Alias Warini Binti La Hatini (33) seorang ibu muda, Warga Desa Kontumere Kecamatan, Kabawo Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, (Sultra) ditemukan meninggal dunia akibat gantung diri di salah satu pondok Rumah, kebun kosong milik Wa Nuriah di Desa itu.

Kapolres Muna AKBP Agung Ramos P. Sinaga  menjelaskan, Pada Jumat 29 Juni 2018 Sekitar pukul 08.00 Wita, Polsek Kabawo Polres Muna menerima laporan tentang adanya seorang wanita meninggal dunia akibat gantung diri.

Iklan Pemkot Baubau

“Kamis 28 Juni 2018 Sekitar Jam 22.00 Wita korban bersama suaminya, Jabarudin bin La Ndomia bersama anak perempuannnya, Narni tidur di dalam kamar rumahnya, dan sekitar pukul 05.00 Wita, Jumat, 29 Juni 2018, suaminya melihat korban bangun dari tempat tidurnya, kemudian suaminya kembali tidur, dan sekitar pukul 06.00 Wita, suaminya bangun dari tempat tidurnya, lalu ia mencari istrinya di dalam rumah, namun tidak ketemu, sehingga suaminya keluar rumah menuju rumah La Harisi, namun korban juga tidak ada, kemudian suaminya pergi mencari ke kebun miliknya, namun tidak ketemu juga, sehingga suami korban kembali ke rumah,”kata Agung Ramos kepada tegas.co.

Dalam perjalanan pulang, suami korban bertemu dengan La Lati dan Wa Paru yang menyampaikan bahwa, “istrinya gantung diri di pondok rumahnya Wa Nuriah”, suami korban bersama beberapa orang masyarakat menuju TKP.

“Saat tiba, suaminya melihat Istrinya (Korban Nasrina Als Warini) dalam kondisi leher tergantung digelagar pondok menggunakan sarung batik warna putih bercorak unggu dengan posisi jongkok menghadap ke arah selatan dalam kondisi sudah tidak bernyawa (meninggal dunia),” jelas Agung.

Beberapa menit kemudian, anggota Polsek Kabawo tiba di TKP langsung melakukan pemotretan dan olah TKP.

Setelah Polsek Kabawo selesai melakukan Pemotretan dan Olah TKP, selanjutnya Polsek Kabawo dan suami korban serta beberapa warga masyarakat mengevakuasi menuju ke rumah Korban yang berjarak sekitar 50 meter.

“Selanjutnya Tim Medis dari Puskesmas Kabawo melakukan pemeriksaan terhadap korban dan hasil dari pemeriksaan Medis, tidak diketemukan tanda-tanda kekerasan pada diri Korban (selain leher yang lecet), terdapat luka lecet pada leher diduga akibat lilitan sarung dan ditemukan banyak cairan di vagina yang keluar dari alat kelaminnya, Hasil temuan tersebut, tim medis, diduga korban meninggal dunia akibat bunuh diri,” ungkapnya.

Salah seorang saksi, Fathin Binti La Ramadhan menjelaskan, sekitar pukul 06.00 Wita, melihat korban keluar dari rumahnya menuju jalan sambil membawa sarung dibalik baju, lalu korban berjalan disamping rumah La Lati menuju belakang rumah Korban.

“Sekitar pukul 07.00 Wita, saksi keluar rumah menuju ke sumur yang berada dibelakang rumah korban untuk mencuci pakaian kotor miliknya, dan saat di sumur Saksi melihat seseorang dalam posisi tergantung di Pondok kosong milik Wa Nuriah, kemudian Ia berlari menuju rumahnya, dalam perjalanan Saksi bertemu La Lati lalu Ia menyampaikan bahwa “ada orang tergantung di Pondok itu”, La Ati bersama masyarakat lain menuju tempat tersebut, dan setibanya di sana La Ati melihat sesosok perempuan yang dikenali bernama Hasrina Als Wa Rini binti La Hatini tergantung sarung dan sudah tidak bernapas lagi,”paparnya.

Sementra suami korban Jabaruddin saat dimintai keterangan mengatakan, Istrinya 6 bulan terakhir ini mengalami sakit lambung dan Maag akut dan sesak napas (komplikasi beberapa jenis penyakit).

“Akibat penyakit tersebut, istri saya selalu ketakutan (khawatir terhadap segala sesuatu) dan medis di Puskesmas Kabawo dan RSUD Muna sudah menyarankan untuk membawa ke Kendari berobat, namun karena faktor ekonomi, sehingga korban selalu menolak,”terangnya.

Suami dan keluarga korban tidak mengijinkan korban dilakukan Outopsi dan bersedia membuat pernyataan secara tertulis tentang penolakan tersebut.

REPORTER: LA ODE AWALLUDIN

PUBLISHER: MAS’UD

Komentar