Puluhan Pedagang di Koltim Terancam Gulung Tikar

Puluhan Pedagang di Koltim Terancam Gulung Tikar
Eko Santoso selaku Asisten I Pemda Kolaka Timur FOTO: AS LAN

tegas.co., KOLTIM, SULTRA – Puluhan pedagang pasar Rate–rate, kecamatan Tirawuta kabupaten, Kolaka Timur (Koltim), Sulawesi Tenggara, Jumat 13 Juli 2018 mengadu ke kantor polisi di daerah itu. Kedatangan para pedagang pasar ini bermaksud agar dapat difasilitasi menemui pihak pemerintah daerah Kolaka Timur yang akan melakukan relokasi pasar rateRrate ke pasar baru di desa Poni-poniki.

Setelah kepolisian setempat mempertemukan para pedagang dan pihak pemerintah, namun menemui jalan buntu. Sebab para pedagang meminta kepada pemerintah Kolaka Timur untuk diberikan kesempatan menjual di pasar Rate–rate, meski hanya dua kali seminggu, agara tidak mengalami gulung tikar.

Iklan Pemkot Baubau

Pedagang mengaku sudah tiga bulan menjual di pasar baru Poni-poniki, akan tetapi sepi pembeli, bahkan terkadang tidak ada pembeli, sehingga mereka takut gulung tikar.

“Ini karena kondisi jalan yang tidak baik dan bangunan pasar yang tidak layak membuat para pembeli lebih memilih berbelanja di pasar lain yang ada di Kolaka Timur,”ungkap salah seorang pedagang.

Sementara pihak pemda Kolaka Timur tetap pada pendiriannya agar lokasi pasar Rate–rate segera dikosongkan.

Pemda Koltim tidak ingin kompromi lagi terkait rencana relokasi pasar Rate–rate, sebab tempat tersebut tersebut akan dibangun taman terbuka hijau,”Ini sebagaimana program bupati Kolaka Timur,”jelas Eko Santoso selaku Asisten I Pemda Kolaka Timur.

Meski pemkab Koltim tetap pada prinsip pengosongan, namun para pedagang tetap bertahan dan menggelar lapak yang memanjang di lokasi pasar yang merupakan tanah milk warga sekitar.

Pedagang mengancam akan membawa aspirasi ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kolaka Timur (Koltim), dengan harapan dapat diberi ruang untuk berdagang di pasar Rate-rate. ini dilakukan agar para pedagang tidak mengalami gulung tikar karena kerugian.

REPORTER: AS LAN

PUBLISHER: MAS’UD

Komentar