tegas.co., BUTON, SULTRA – Tim Seleksi (Timsel) calon anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) zona 1, kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra) diduga tidak transparan serta tidak profesional dalam seleksi berkas calon anggota Bawaslu.
Pasalnya, dalam pengumuman berkas tidak ada indikator dan score yang ditetapkan, sehingga terkesan pengumuman berkas yang telah dilakukan tidak mempunyai dasar yang kuat.
Tidak hanya itu, jika dilihat dari jenjang pendidikan, ada yang telah diloloskan timsel hanya berpendidikan SMA, sementara yang berpendidikan sarjana atau S1 justru tidak diloloskan.
“Berbicara pengalaman kepemiluan, saya La Ode Ali S.Pd telah dua kali menjadi anggota panwascam Siotapina kabupaten Buton. Berbicara kelengkapan berkas, hingga pengumuman dilakukan tidak ada informasi dari timsel, bahwa ada berkas yang tidak lengkap. Dan hal itu dibuktikan sejak penerimaan berkas dilakukan, oleh timsel telah memberi tanda dengan cara diceklis yang menunjukan bahwa semua berkas dinyatakan lengkap atau ada, sesuai dengan kebutuhan, seperti pada pengumuman perekrutan anggota bawaslu kabupaten/kota,”kata salah seorang peserta seleksi calon anggota Bawaslu di daerah itu, Sabtu (14/7/).
Untuk itu, dirinya menuding bahwa timsel zona 1 calo anggota Bawaslu bekerja tidak profesional dan tidak transparan serta terkesan “main mata” dan hal ini tentu akan mencoreng integritas dan independensi pengawas pemilu nantinya akibat dari ketidaktransparan yang dilakukan timsel saat seleksi berkas.
“Saya meminta agar integritas dan kinerja timsel khususnya timsel 1 yang diketuai oleh Irfan Ido agar dievaluasi kembali, khususnya seleksi berkas di kabupaten Buton. Karena saya melihat disini penilaian yang digunakan timsel adalah penilaian subyektif bukan obyektif,”ungkap La Ode Ali.
Ketua Timsel calon anggota Baswalu zona 1 Buton, Irfan Ido yang dikonfirmasi via telepon menegaskan, dalam seleksi calon anggota Bawaslu di zona 1, sudah sesuai prosedural.
Meski begitu, jika ada pihak yang tidak puas dapat mengadu dan melihat hasil di sekretariat timsel Bawaslu di Buton, hanya saja tidak diperkenangkan untuk melihat hasil atau nilai peserta lain.
“Kalau ada peserta yang komplain, silahkan ke sekretariat timsel. seleksi yang kita lakukan sudah sesuai pedoman, kalau tidak puas kami dapat tunjukkan hasilnya,”katanya.
Selesksi calon anggota Bawaslu juga dipantau oleh Ombudsman dan pihak kepolisian, sehingga, kata Irfan Ido menyeleksi sesuai pedoman yang ada.
PUBLISHER: MAS’UD
Komentar