tegas.co., KOLAKA, SULTRA – Beginilah aktivitas anak-anak di kelurahan Silea, kecamatan Wundulako, kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra) setiap harinya usai pulang sekolah.
Mereka berkeliling kampung secara beramai-ramai mencari sampah plastik, kaleng botol dan besi untuk dijual di bank sampah Bhabinkantibmas kelurahan Silea.
Jika biasanya sampah rumah tangga hanya dibuang atau dibakar, sehingga menghasilkan polusi atau menyumbat saluran air pada drainase dan menyebabkan banjir.
Namun sejak adanya bank sampah, masyarakat di kelurahan Sea tidak lagi membuang atau membakar sampahnya di sembarang tempat.
Sebab, selain memiliki nilai ekonomis, kehadiran bank sampah mampu mengatasi persoalan banjir di wilayah tersebut.
Dalam sehari puluhan murid SDN 1 Silea mampu memperoleh 6-10 kilo per hari. sementara sampah dijual dengan harga Rp. 1000-1.500 per kilo, tergantung jenis sampah yang diperoleh.
Salah seorang murid SDN 1 Silea, Ilham mengatakan, kehadirian bank sampah kelurahan Silea membuat dirinya tidak lagi meminta uang jajan dan pembeli buku kepada orang tua.
Bhabinkamtibmas kelurahan Silea, Bripka Jamal menjelaskan, ide bank sampah muncul berawal dari keluhan masyarakat kelurahan Silea.
“Setiap musim penghujan tiba daerahnya menjadi langganan banjir yang disebabkan banyaknya sampah organik menyumbat saluran got atau drainase,”tutur Bripka Jamal, Kamis 19 juli 2018 pukul 15.00 wita.
Kedepannya, kata Jamal, bank sampah kelurahan Silea akan dikembangkan menjadi bank sampah keliling, sehingga bisa menjemput sampah rumah tangga di tiap-tiap rumah tangga.
Sementara sampah-sampah yang telah dibeli akan dijual kembali untuk didaur ulang menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis.
REPORTER: AS LAN
PUBLISHER: MAS’UD