tegas.co., MUNA, SULTRA – Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra) resmi menutup pendaftaran calon legislatif (caleg) pada 17 Juli 2018 tanpa adanya perpanjangan waktu. Dihari terakhir tersebut tercatat dari 15 partai politik (parpol) telah merigistrasi calegnya.
Diantaranya, partai Hanura, PDIP, Golkar, PKB, Nasdem, Gerindra, PKS, PAN, Berkarya, Perindo, PSI, Demokrat, PBB, PPP dan partai PKPI.
Sedangkan partai Garuda dinyatakan gugur, sebab hingga batas waktu penutupan pada pukul 00.00 Wita, tak juga melakukan registrasi.
Ketua KPUD Muna, Kubais mengatakan, dari 15 parpol dalam pengajuan bakal calon legislatif sudah lengkap sesuai dengan data yang dimasukkan dalam aplikasi Sistem Informasi Pencalonan (Silon), dan saat ini sementara tahapan verifikasi kelengkapan administrasi caleg yang kemudian akan diumumkan pada 19-21 Juni 2018.
“Jadi semua formulir data B dari parpol sudah dipenuhi. mulai dari data B surat pengajuan bacaleg, soal daftar calon keterwakilan perempuan (B1), daftar bacaleg melakukan seleksi administrasi sesuai AD/ART yang sifatnya syah bagi parpol itu sendiri (B2), dan terakhir fakta integritas Bacaleg dari parpol (B3),” jelas Kubais.
Masing-masing parpol nampaknya begitu optimis dapat memenangkan kompetisi lima tahunan tersebut.
Salah satunya Partai Hanura siap bertarung merebut minimal 6 kursi dari 6 daerah pemilihan (dapil) yang ada.
Namun dengan dibekali tiga caleg petahana serta caleg berpotensi lainnya, Hanura berkeyakinan bisa merebut hingga 8 kursi.
“Insya Allah, kita siap bertarung dengan optimisme kuat, minimal satu kursi setiap dapilnya. Sebenarnya target besar ada, karena beberapa dapil berpotensi ditargetkan lebih dari 1 kursi, seperti dapil satu target 2 kursi dan dapil enam juga 2 kursi,” kata LO Partai Hanura Muna, Isra Wariudin, Rabu (18/7/2018).
Dia yang juga kader Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Muna ini, mengungkapkan, dari 30 kader Hanura terdaftar sebagai caleg, termaksud dirinya yang turut maju pada dapil 5 (Kabangka, Kabawo, Kontu Kowuna, Parigi) nomor urut 5, kesemuanya tidak ada yang berstatus napi. Hal itu dikarenakan dalam perekrutan kader mengacu pada AD/ART partai.
Selain itu, meski mengaku sebagai pendatang baru dan banyaknya pesaing, namun Hanura yang mengusung slogan bangkit, jaya dan menang tetap optimis serta berikhtiar bekerja dengan kesungguhan hati memohon doa dan dukungan dari masyarakat agar bisa menjadi pemenang pada Pilcaleg 2019 nanti.
“Hanura sudah menyiapkan seperti master plan untuk bergerak secara militan, serta merampungkan posko kemenangan partai dengan konsolidasi terpusat. Intinya berikan kami kepercayaan, Insya Allah kami selalu dekat di hati masyarakat,” ujar Isra.
REPORTER: LA ODE AWALLUDIN
PUBLISHER: MAS’UD