Dolar Makin Kuat Secara Global, Rupiah Melemah Terbatas

tegas.co., KENDARI, SULTRA – Nilai tukar Rupiah melemah terbatas akibat berlanjutnya penguatan Dolar Amerika Serikat (AS) secara global.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Agusman mengungkapkan, Rupiah menguat di awal Juli 2018 sebagai respons positif pelaku pasar atas kebijakan moneter BI yang pre-emptive, front loading, dan ahead the curvepada RDG Juni 2018 yang menaikkan BI7DRR sebesar 50bps.

“Respons tersebut mendorong aliran masuk modal asing ke pasar keuangan, khususnya Surat Berharga Negara sehingga mendorong penguatan Rupiah,” jelas Agusman dalam keterangan resminya, Kamis (19/7/2018).

Akan tetapi, tekanan terhadap Rupiah kembali meningkat seiring kuatnya ketidakpastian pasar keuangan global yang kemudian memicu penguatan dolar AS secara meluas.

Ia menjelaskan, Rupiah pada 18 Juli 2018 tercatat Rp14.405 per dolar AS, sedikit melemah 0,52 persen (ptp) dibandingkan dengan level akhir Juni 2018.

Dengan perkembangan ini, sambung Agusman, Rupiah melemah 5,81 persen (ytd) dibandingkan dengan level akhir 2017, serta lebih rendah dibandingkan dengan pelemahan mata uang negara berkembang lain seperti Filipina, India, Afrika Selatan, Brasil dan Turki.

Ke depan, Bank Indonesia terus mewaspadai risiko ketidakpastian pasar keuangan global dengan tetap melakukan langkah-langkah stabilisasi nilai tukar sesuai nilai fundamentalnya, serta menjaga bekerjanya mekanisme pasar dan didukung upaya-upaya pengembangan pasar keuangan.

“Kebijakan tetap ditopang oleh strategi intervensi ganda dan strategi operasi moneter untuk menjaga kecukupan likuiditas khususnya di pasar uang Rupiah dan pasar swap antarbank,” tutupnya.

REPORTER: FS

PUBLISHER: MAS’UD