tegas.co., MUNA, SULTRA – Memperingati Hari Kemerdekaan Repoblik Indonesia ke-73 tahun di Kecamatan Parigi, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra) Tahun ini dinila sangat buruk.
Dari sekian banyaknya kegiatan yang dilakukan di Kecamatan Parigi, Muna, mulai dari proses pelaksanaan hingga penerimaan piala dikeluhkan masyarakat.
“Perayaan 17 Agustus tahun ini paling buruk di banding tahun-tahun sebelumnya,”ucap salah seorang warga yang menolak disebutkan namanya, Sabtu (19/08/2018).
Hal senada juga sebelumnya ungkapkan oleh salah satu tokoh Pemuda di Kecamatan parigi, La Ode Alimusrina Jaya.
Menurutnya, sangat disayangkan jika dalam proses pelaksaan kegiatan memeriahkan hari jadi ke-73 Indonesia Merdeka diwarnai kericuhan.
“Tentu kita sangat sayangkan, semangatnya kan hanya untuk memeriahkan kemerdekaan,”ucap beberapa hari lalu kepada tegas.co.
Ia menilai, hal in terjadi akibat ketidakmampuan Pemerintah Kecamatan Parigi dalam mengelolah serta melakukan koordinasi di wilayah kerjanya.
“Ada ketidakberhasilan pemerintah Kecamatan, sebagai pemegang kekuasan tertingi tidak mampu mengendalikan masyarakat yang dipimpinnya,”terangnya.
Harusnya, kata La Ode Alimusrina, Pemerintah Kecamatan Parigi lebih objektif dan mampu melakukan koordinasi dengan masyarakat di wilayah kerjanya dengan baik.
“Harus pemerintah Kecamatan, lebih objektif dalam melihat masalah, mampu menempatkan diri sebagai orang yang objektif dalam mengelolah pemerintahan,” bebernya.
Olehnya itu, ia berharap ke depanya tidak ada lagi kejadian-kejadian seperti itu, apa lagi, bukan hanya sebatas pertandingan, tetapi ini momentum dalam rangka memeriahkan kemerdekaan.
“Persoalan kejadian apa, ya harapannya bahwa ke depanya jangan lagi terulang, terlebih kita bicara olah raga ya, berati kita bicara sportifitas, semangat kemerdekaanya dimana.?,”Tandasnya.
REPORTER: ODEK
PUBLISHER: MAS’UD