Pj. Wali Kota Baubau: Khutbah Berkait Persaudaraan dan Solidaritas Sosial

tegas.co., BAUBAU, SULTRA – Pj. Wali Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra), Dr. Ir. H. Hado Hasina, M.T dihadapan ribuan jamaah saat bertindak selaku khatib mengungkapkan, terdapat 3 peristwa sakral dan agung di hari raya Idul Adha, yakni penyembelihan oleh Nabi Ibrahim atas Nabi Ismail sebagai simbol jiwa pengorbanan dan ketaatan terhadap perintah Allah SWT.

Pj. Wali Kota Baubau: Khutbah Berkait Persaudaraan dan Solidaritas Sosial
Pj. Wali Kota Baubau, Dr. Ir. H. Hado Hasina, M.T

Kedua, 10 zulhijjah adalah Yaumul Hajjil Akbar atau hari raya besar haji, dan ketiga, disyariatkannya ibadah qurban yang diawali dengan Shalat Idul Adha.

Iklan Pemkot Baubau

“Maknanya, jika Ibrahim rela mengorbankan keluarganya demi sebuah tugas dan perintah Agama dengan ketulusan, yang kemudian berbuah peggantian penyembelihan seekor domba. Beliau rela menyampingkan kepentingan pribadi yang selalu dominan dalam kehidupan manusia. Qurban juga bermakna dengan penguatan nilai-nilai solidaritas sosial untuk mewujudkan kemaslahatan universal dengan simbol pembagian daging qurban, dan menumbuh kembangkan spirit pengorbanan dan menghilangkan egoisme tersebut,”tandas Hado Hasina.

Konsepsi dan filosofis Qurban ini kata Wali Kota Hado juga bersesuaian dengan falsafah kepemimpinan Butuni yang dengan tegas mewariskan arti pengorbanan yakni,

“Yinda yindamo arata somanamo karo, Yinda yindamo Karo somanamo lipu, Yinda yindamo lipu somanamo sara, Yinda yindamo sara somanamo agama, maknanya; korbankan harta demi diri, korbankan diri demi negeri, korbankan negeri demi pemerintahan, dan korbankan pemerintahan demi agama. Dengan demikian falsafah Butuni telah dengan nyata menempatkan sara/pemerintah untuk agama menjadi utama dengan mengorbankan harta, diri, dan negeri jika diperlukan,”terang Hado Hasina.

Tonton videonya disini

Menurut Hado, di era modern yang sofisticated dan canggih ini, tampak jelas dan tak terbantahkan bahwa logika lingkungan cinta duniawi telah merebak dan mewabah mencemari prilaku hidup dan kehidupan manusia. Di mana manusia dipandang sebagai obyek bukan subyek. Kadar dan nilai manusia ditentukan seberapa jauh nilai materi yang dimilikinya.

“Karena itu penyembelihan hewan Qurban di hari ini setelah menunaikan ibadah Salat Ied seharusnya semakin meningkatkan kesadaran baru ke dalam diri kita masing-masing untuk menjadi pribadi yang mampu berqurban untuk kemaslahatan bersama,” imbuh Hado Hasina.

Ratusan Hewan Qurban Disembelih

Sekitar 30 menit lamanya khutbah dibawakan tidak menyurutkan semangat jamaah menyimak khutbah Kepala Dinas Perhubungan Sultra ini, dan sejumlah pejabat tampak ikut hadir di tempat ini, termasuk Sekda Kota Baubau, Dr, Roni Muhtar, M.Pd.

Ratusan ekor hewan qurban disembelih di beberapa titik lokasi dalam wilayah Kota Baubau, sebuah pemandangan yang tampak berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Baubau, H. Idrus Taufiq Saidi, S.Kom., M.Si sebagai juru bicara Pemerintah Kota Baubau atas nama Wali Kota mengapresiasi tingkat partisipasi lembaga, kelompok dan perorangan tersebut.

“Pemkot Baubau mengapresiasi tingginya minat Qurban dari lembaga dan masyarakat Baubau tahun ini, semoga tersalur dengan baik bagi yang masyarakat membutuhkan,”ujar Idrus Taufiq usai menyaksikan penyembelihan hewan Qurban Rabu siang, 22 Agustus 2018 di dua tempat berbeda, yakni di Batulo untuk jajaran Dinas Komunikasi dan Informatika dan di kawasan Palatiga oleh Sekda Kota Baubau, Dr. Roni Muhtar.

Idrus Taufiq Saidi juga menyampaikan jika pelaksanaan Salat Idul Adha yang dilaksanakan di 80 titik di Kota Baubau berjalan tertIb, aman dan damai.

Termasuk titik utama Shalat Idul Adha yang dipusatkan di lapangan Betoambari Baubau, dimana Penjabat Wali Kota Dr. Ir. H. Hado Hasina, MT bertindak sebagai khatib Salat Ied.

“Wali Kota Hado Hasina mengangkat tema ibadah haji dan kurban sebagai sarana penguatan persaudaraan dan solidaritas sosial, sebagai materi inti khutbah,” tandas Idrus Taufiq. **

PUBLISHER: MAS’UD