tegas.co., KENDARI, SULTRA – Antisipasi gejolak 1998 kembali terjadi akibat tidak stabilnya perekonimian, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Sulawesi Tenggara (Sultra) melalui komisi III bakal memanggil kepala perwakilan Bank Indonesia di daerah ini.
Anggota komisi III, La Ode Mutanafas, S.E menegaskan, pemanggilan ini dilakukan akibat aksi unjukrasa Ikatan Mahaisswa Muhammadiyah Kendari (IMM) Kamis siang.
Massa meminta agar pihak BI memberi penjelasan terkait ketidakstabilan perekonomian yang berdampak pada nilai tukar rupiah.
“Sekarang per dollar sekitar Rp.15 ribu. Massa ingin agar ada penjelasan secara konferensif dari pihak BI perwakilan Sultra. mahasiswa ingin mengetahui sebab anjloknya rupiah. Meski mereka ketahui jika persoalan ini adalah bersifat nasional dan global,”jelas Mutanafas saat menerima massa IMM di gedung DPRD Kamis, (13/9/2018) siang.
Munafas menegaskan, pemanggilan terhadap kepala BI perwakilan Sulawesi Tenggara, pihaknya akan meminta penjelasan pengaruh rupiah terhadap dollar khususnya di Sulawesi Tenggara.
Selain pemanggilan terhadap perwakilan BI Sulawesi Tenggara, parlemen juga akan memanggil sejumlah pihak terkait harga di pasaran.
Massa IMM yang puas dengan sikap tegas anggota komisi III DPRD Sultra berjanji akan hadir pada pemanggilan itu.
Mahasiswa berjanji akan membawa massa yang lebih besar bilamana pemanggilan tersebut tidak dilakukan pihak parlemen.
Mutanafas didampingi, Sarlinda Mokke yang memimpin pertemuan bersama massa IMM. pihaknya berjanji akan mengabulkan apa yang menjadi aspirasi mahasiswa.
Tidak hanya itu, massa IMM juga mempertanyakan sejumlah temuan yang berdampak pada perekonimian di Sulawesi Tenggara. Baik soal Tenaga Kerja Asing (TKA) maupun sejumlah pajak perusahaan tambang yang tidak dipenuhi.
Usai pertemuan itu, massa IMM membubarkan diri dengan tertib dan kembali ke kampus masing-masing.
PUBLISHER: T I M
Komentar