Pesta Rakyat Pekande-kande, Ali Mazi: Kalau Ada Kadis Arogan Laporkan

Pesta Rakyat Pekande-kande, Ali Mazi: Kalau Ada Kadis Arogan Laporkan
Ribuan masyarakat memadati tribun eks MTQ Kendari menghadiri pesta rakyat Pekande-kande

tegas.co., KENDARI, SULTRA – Ribuan masyarakat se Sulawesi Tenggra (Sultra) meramaikan pesta rakyat pekande-kande di tugu persatuan eks MTQ Kota Kendari, Minggu (22/9/2018).

Dalam sambutannya, Gubernur Sultra, H. Ali Mazi, S.H didampingi wakil gubernur Sultra, Dr. H. Lukman Abunawas menegaskan, dirinya akan membuka kotak pengaduan, jika ada kepala Dinas (Kadis), Aparatur Sipil Negara (ANS) atau instansi melakukan tindak-tindakan arogan dalam pelayanan agar segera dilaporkan.

Iklan Pemkot Baubau

“Kalau ada kepala dinas yang arogan, laporkan kepada saya dan pak Lukman Abunawas, kami tidak segan-segan menindak,”papar Ali Mazi dihadapan ribuan masyarakat Sultra pada acara pesta rakyat pekande-kandea.

Selain penegasan itu, Ali Mazi juga menyampaikan sejumlah program prioritas lima tahun ke depan, diantaranya, pembangunan rumah sakit jantung bertaharap internasional, perpustakaan bertarap internasional dan pengembangan kawasan wisata di Toronipa Konawe.

Dia berharap, agar seluruh pihak dapat membantu membangun Sulawesi Tenggara. Olehnya itu, saatnya kerja, kerja, kerja.

“Kita harus kerja nyata, dan meningkatkan hasil kerja kita,”katanya saat membawaka sambutan dihadapan ribuan masyarakat se Sulawesi Tenggara.

Pesta rakyat pakande-kandea adalah salah satu acara tradisional yang diadakan oleh masyarakat dalam rangka menyambut kedatangan para Pahlawan negeri yang kembali dari medan juang dengan membawa kemenangan gemilang.

Disamping itu acara ini merupakan pula acara pertemuan muda mudi karena hanya pada acara seperti inilah remaja putera dan puteri memperoleh kesempatan bebas untuk saling pandang.

Dalam pelaksanaannya, masyarakat menyiapkan talang yang berisikan makanan tradisional, kemudian secara bersama berkumpul dalam satu arena  yang telah ditetapkan.

Disinilah gadis remaja dengan menggunakan busana tradisional pula duduk menghadapi talang masing-masing.

T I M

Komentar