tegas.co., SELAYAR, SULSEL – Ratusan pelayat berjubel memadati rumah kediaman orang tua Briptu Adri Fransiska, salah seorang anggota Satuan Brimob Polda Sulawesi Tengah (Sulteng), yang ikut menjadi korban bencana gempa bumi dan tsunami di kota Donggala, Palu, Provinsi Sulteng.
Almarhum Briptu Adri Fransiska menjadi korban bencana tsunami saat tengah menunaikan tugas pengamanan, Festival Nonomi di Pinggir Pantai Kota Palu, pada Jumat 28 September 2018 petang.
Para pelayat mulai memadati rumah kediaman orang tua Almarhum Briptu Adri Fransiska di lingkungan Balang Sembo, Kelurahan Putabangung, Kecamatan Bontoharu, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan (Sulsel) sejak Minggu sore 30 September 2018.
Jenazah Almarhum diantar menggunakan armada mobil ambulance satuan Brimob Polda Sulteng melalui jalur darat dan menuju ke Kabupaten Kepulauan Selayar menggunakan kapal ferry, trip ketiga, dari Pelabuhan Bira, Bulukumba.
Jenazah Briptu Adri Fransiska tiba di rumah duka sekitar pukul 20.30 Wita, dibawah pengawalan ketat lima puluh orang personil Brimob Polda Sulteng, dan Brimob Polda Sulsel. Personil Brimob yang dipimpin Danki 3 Pelopor, Detasemen A, Iptu Bachtiar, tiba di rumah duka dengan mengenakan pakaian seragam dan bersenjata lengkap.
Kedatangan jenazah almarhum Briptu Adri Fransiska, disambut puluhan personil Kodim 1415/Selayar yang membaur bersama puluhan anggota Polres Kepulauan Selayar. Setiba di rumah duka, jenazah Adri yang ditutup dengan bendera merah putih, langsung disambut tangis pilu dan kehilangan dari pihak keluarga dan kerabat dekat.
Bila tidak aral melintang, jenazah Briptu Adry Fransiska, akan dikebumikan secara militer, pada pukul 09.30 Wita, Senin 1 Oktober 2018 esok.
Berikut ini, riwayat karier dan pengabdian almarhum, Briptu Adri Fransiska, pria kelahiran 29 Desember 1992 yang menghembuskan nafas terakhir dalam tragedi gempa bumi yang disertai badai tsunami yang melanda kota Donggala dan sekitarnya.
1. Almarhum Briptu Adri Fransiska lulus Diktuba Brimob Polri tahun 2012.
2. Telah beberapa kali mendapat penugasan, mulai dari Ops Camar Maleo 2015 dan Ops Tinombala tahun 2016.
3. Berkat jasa dan pengabdiannya, Almarhum sempat mendapatkan Satya Lencana Operasi Kepolisian.
LAPORAN: FADLY SYARIF
PUBLISHER: SALAMUN
Komentar