Penyerapan Anggaran Buton, Per September Belum Capai Target

Penyerapan Anggaran Buton, Per September Belum Capai Target
Kabid Perbendaharaan dan Akuntansi Badan Penggelolah Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Buton Waode Sitti Raimuna, temui ruang kerjanya, Rabu (3/10/2018) FOTO: SUPARMAN

tegas.co., BUTON, SULTRA – Penyerapan pendapatan anggaran Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra) sampai posisi 30 September 2018 kemarin belum mencapai target. Sebab yang terserap sampai bulan itu baru sekitar 73,79 persen, dari target 789 miliar 843 juta lebih rupiah.

Kabid Perbendaharaan dan Akuntansi Badan Penggelolah Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Buton Waode Sitti Raimuna mengatakan, walaupun saat ini belum mencapai target, namun diupayakan diakhir tahun target yang dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) itu bisa tercapai.

Iklan Pemkot Baubau

“Itukan masih posisi September 2018, jadi tetap diupayakan bisa tercapai akhir tahun ini,”kata Sitti Raimuna, temui ruang kerjanya, Rabu (3/10/2018).

Dikatakannya, dibanding tahun 2017 lalu, hampir sama posisi kenaikannya, adapun perbedaannya paling sekitar 2 persen. Karena tahun lalu itu di September posisinya kita juga mencapai di angka 70 persen sekian.

Itu dari sisi pendapatan, lanjut Raimuna adapun dari sisi belanja yang ditargetkan dalam APBD Kabupaten Buton itu adalah sebesar 805 miliar 707 juta lebih, sampai posisi 30 September itu dia bisa penyerapannya itu mencapai 51,87 persen.

“Memang kita akui dibanding tahun lalu, kedua sisi ini mengalami penurunan persentasenya,”ujarnya.

Raimuna, adapun penyerapan pendapatan hasil daerah sumbangsi terbesar itu adalah dari dana perimbangan transfer pemerintah pusat. Kemudian ditambah dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan lain-lain pendapatan daerah yang sah.

Sedangkan rata-rata yang kurang penyerapannya adalah pada kegiatan fisik seperti Dinas Pekerjaan Umum (PU) karena mereka terikat kontrak serta berkaitan dengan DAK. Kalaupun SKPD lain alhamdulilah penyerapannya sudah maksimal sampai bulan September lalu.

“Rata-rata SKPD lainnya mereka sudah mencapai mencapai 50 sampai 60 persen,”jelasnya.

Untuk mencapai target itu yang harus dilakukan adalah percepatan realisasi, jadi kita lakukan upaya-upaya percepatan penyampaian pertanggung jawaban. Supaya bisa melaksanakan realisasi lagi berikutnya seperti DAK yang sudah selesai tahap satu kita genjot lagi supaya permintaan tahap dua  bisa jalan lagi.

Adapun dampak bilah tidak mencapai target maka sudah pasti di akhir tahun itu penyerapan kurang sehingga banyak silfa. Tapi upaya itu kita biasanya diakhir tahun kita menimalisir. Minimal mengganti uang itu saya upayakan dalam satu bulan bisa dua kali, sisanya itu bisa diakomodir melalui belanja langsung.

Saya selaku pejabat yang diberi kewenangan memantau upaya pelaksanaan belanjanya itu harus selalu sering-sering dilaksanakan. Dan saya rasa memang hampir semua daerah menggalami hal itu, karena terkait adanya perubahan anggaran.

REPORTER: SUPARMAN

Komentar