Kasihan,,, Lansia ini Mengidap Kelumpuhan Tinggal di Rumah Tak Layak Huni

tegas.co., SAMPANG, JATIM – Seorang warga lanjut usia (Lansia) bernama nenek May (50) warga Dusun Gumorong Desa Patarongan Kecamatan Torjun, hidupnya sangat memprihatinkan. Dia menghabiskan masa tuanya di atas tempat tidur yang terbuat dari bambu tanpa kasur dengan kondisi penyakit kelumpuhan yang dideritanya.

Kasihan,,, Lansia ini Mengidap Kelumpuhan Tinggal di Rumah Tak Layak Huni
Arif dari Dinsos Kabupaten Sampang saat mengunjungi nenek May. FOTO: TRICAHYO SW

Nenek May hidup bersama suaminya Salim yang tidak punya pekerjaan tetap, sehingga untuk memenuhi kebutuhan hidupnya tergantung pada orang lain dikarenakan kondisi fisik mereka yang sudah tidak muda lagi.

Adim (26) anak angkat yang merawat mereka dengan sabar dan penuh kasih sayang kerap merasa sedih, bila ada angin kencang takut rumah yang mereka tinggali roboh karena bangunannya sudah doyong (hampir roboh).

“Apalagi bila musim hujan bocor semua, karena kayu yang menopang genteng sudah pada lapuk. Saya mohon pada dinas terkait bisa memperhatikan dan sudilah kiranyan pemerintah memberi bantuan rumah yang layak huni,” ucapnya sedih pada tegas.co seraya menyeka air mata yang mengalir dipipinya, Senin (08/10/2018).

Kasihan,,, Lansia ini Mengidap Kelumpuhan Tinggal di Rumah Tak Layak Huni
Kondisi rumah nenek May yang bangunannya sudah doyong (hampir roboh). FOTO: TRICAHYO SW

Sementara itu, Arif dari Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Sampang usai dikonfirmasi media ini langsung turun ke lapangan mengunjungi dan memastikan nenek May yang menderita kelumpuhan dan tinggal di rumah yang tidak layak huni.

“Sungguh miris melihat keadaan lansia May dengan kondisi lumpuh seperti ini. Seandainya rumah roboh bagaimana ibu May bisa menyelamatkan diri dengan kondisi kelumpuhannya,” ujar Arif.

Dia berjanji akan segera berkoordinasi dengan Kepala Dinas Sosial mengenai tempat tinggal layak huni buat nenek May.

“Saya akan memfasilitasi dan melaporkan kondisi ibu May untuk disampaikan pada pimpinan,” pungkasnya.

PENULIS: TRICAHYO SW
PUBLISHER: SALAMUN SOFIAN

Komentar