Ratusan Mahasiswa Unilaki Demo Tuntut Rektor Mundur

Ratusan Mahasiswa Unilaki Demo Tuntut Rektor Mundur
Mahasiswa Unilaki saat menggelar aksi di depan Gedung Rektorat. FOTO: RIDWAN

tegas.co, KONAWE, SULTRA – Ratusan mahasiswa yang tergabung dari beberapa jurusan dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) serta Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) Universitas Lakidende (Unilaki), menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung Rektorat Unilaki, Kamis (18/10/2018).

Dalam aksinya, massa menuntut Rektor Unilaki Laode Masihu Kamaludin dipaksa mundur dari jabatannya.

Rektor Unilaki dipaksa mundur karena mengeluarkan surat pemberhentian sementara (skorsing) selama satu semester terhadap ketiga mahasiswa diantaranya, Haryanto Mahasiswa Fakultas Ekonomi, Sahyran dan Ebit mahasiswa Fakultas Tekhnik Sipil. Ketiganya diskorsing karena membakar fasilitas kampus (kursi) saat menggelar aksi demonstrasi beberapa waktu lalu.

Saat menggelar aksi aktivitas perkuliahan terhenti, bahkan bentuk solidaritas beberapa mahasiswa yang berada di dalam ruangan saat kuliah dijemput paksa dan digiring keluar dari ruangan agar tidak melaksanakan perkuliahan, sumpah mahasiswa pun dijadikan sebagai penyemangat saat menggelar aksi yang terus dibacakan oleh salah satu mahasiswa.

Saat menggelar aksi, mahasiswa memaksakan diri untuk masuk di dalam Gedung Rektorat, aksi tersebut sempat terhalau oleh beberapa Sekuriti dan Staf kampus, namun karena jumlah mahasiswa terlalu banyak mereka berhasil masuk ke dalam Gedung Rektorat dengan tujuan mencari Rektor untuk meminta agar surat skorsing yang dikeluarkan Rektor terhadap ketiga mahasiswa segera dicabut kembali.

“Surat skorsing itu keluar karena adanya pembakaran kursi bekas waktu demo beberapa waktu lalu,” ungkap Haryanto mahasiswa Fakultas Ekonomi yang ikut diskorsing, Kamis (18/10/2019).

Haryanto menjelaskan, aksi mereka saat itu menuntut pihak Universitas agar memperbaiki fasilitas kampus yang dianggap sudah tidak layak lagi digunakan seperti kursi dan meja, sehingga saat aksi beberapa waktu lalu mereka membakar kursi yang betul-betul tidak layak pakai.

“Demo kami waktu itu menuntut agar pihak universitas untuk memperbaharui semua fasilitasi perkuliahan, karena kami nilai fasiltas seperti kursi, dan meja mahasiswa sudah tidak layak digunakan,” jelas Haryanto dengan nada kesal.

Haryanto mengatakan, pihaknya sudah muak dengan janji rektor yang katanya bakal memperbaiki fasilitas Unilaki, sehingga menggelar aksi demonstrasi. Karena menurut dia, Unilaki jika dilihat dari luar bisa dibilang nampaklah pembangunannya, akan tetapi kenyataannya tidak seperti itu.

“Unilaki itu jika diliat dari luar memang waow, tapi kami yang jalani, kami pula yang rasakan keadaan di kampus ini,” ucap Haryanto kesal.

PUBLISHER: RIDWAN

Komentar