tegas., KOLAKA, SULTRA – Setiap hujan turun, banjir selalu melanda sebagian wilayah Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra), Senin pagi (22/10/2018) sekira pukul 09.30 Wita. Banjir terparah dirasakan oleh warga yang bermukim di Kelurahan Lamokato Kabupaten Kolaka.
Tak hanya merendam Jalan Wolter Monginsidi, Jalan Konggoasa dan Jalan Khairil Anwar, banjir juga merendam sekolah dasar dan ratusan rumah warga setinggi lutut orang dewasa.
Menurut salah seorang warga, Justin, meski hujan hanya sekitar 30 menit, banjir pasti merendam jalan, sekolah dan pemukiman mereka.
Mereka menduga banjir terjadi akibat saluran pembungan air tersumbat oleh tumpukan sampah, sehingga Kelurahan Lamokato berada di tengah-tengah Kota Kolaka menjadi langganan banjir. Kondisi ini membuat warga setempat mengeluh lambatnya perhatian pemeintah Kabupaten Kolaka, yang tidak tanggap menangani persoalan tersebut.
“Sudah puluhan tahun rumah kami menjadi langganan banjir, tetapi tidak ada langkah yang nyata dari pemerintah kabupaten, bahkan terkesan menutup mata atas persoalan yang menimpa warganya,” ujar Justin, Senin (22/10/2018).
Ia juga menambahkan, banjir yang melanda pemukiman mereka pada tanggal 19 Oktober 2018 kemarin, merupakan banjir terparah sepanjang sejarah, sebab sudah mencapai lutut orang dewasa, padahal sebelumnya hanya setinggi 20 sampai 40 cm saja.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Kolaka, Dwi Dharma mengatakan, persoalan banjir di Kelurahan Lamokato sesungguhnya merupakan persoalan saluran pembuangan yang tidak berfungsi dengan baik.
“Sebab setiap hujan turun, kondisi air di saluran pembuangan berjalan lambat, akibat sedimentasi dan penumpukan sampah plastik,” terangnya.
Olehnya itu, Kadis PU Kolaka berjanji akan melakukan perbaikan saluran air pada tahun anggaran 2019 mendatang, agar air hujan dapat dibuang ke laut dengan lancer.
Sehingga untuk mengatasi persoalan banjir di Kelurahan Lamokato dibutuhkan partisipasi dari berbagai pihak, baik instansi terkait maupun dari masyarakat sendiri agar dengan dini membiasakan membuang sampah pada tempatnya.
“Agar tidak ada lagi penumpukkan sampah plastik dan lain sebagainya, di saluran-saluran air,” katanya.
Pihaknya juga akan berkordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup Kolaka, agar dalam waktu dekat membersihkan sampah-sampah, serta pihak PDAM Kolaka, sebab masih banyak persilangan pipa di sejumlah saluran air.
KONTRIBUTOR: AS LAN
PUBLISHER: SALAMUN SOFIAN
Komentar