tegas.co., BUTON TENGAH, SULTRA – Program Tentara Manunggal Masuk Desa (TMMD) ke 103 Kodim 1413/Buton di Kanupaten Buton Tengah (Buteng) resmi ditutup oleh Danrem 143/HO Kolonel Arm Dedi Nurhadiman, di Lapangan J Wayong Lombe Kecamatan Gu, Buteng, Selasa (13/11/2018).
KSAD Jenderal TNI Mulyono dalam amanatnya yang dibacakan oleh Danrem 143/HO Kolonel Arm Dedi Nurhadiman mengatakan, selama hampir sebulan sejak kegiatan TMMD ke 103 ini secara resmi dibuka pada tanggal 15 Oktober 2018 lalu, para prajurit TMMD, Kepolisian pemerintah daerah (Pemda) dan segenap komponan masyarakat telah bekerja keras untuk mencapai sasaran pembangunan fisik maupun non fisik yang mencakup 50 desa sasaran di 50 kabupaten kota di seluruh Indonesia.
“Disetiap kegiatan TMMD ini kita dapat menyaksikan kebersamaan serta gotong royong terpancar disetiap wajah sekaligus cucuran keringat masyarakat dan aparat yang bersama-sama bekerja di lapangan,” kata Mulyono, Selasa (13/11/2018).
Lanjutnya, hal ini merupakan refleksi yang sangat besar dari segenap komponen bangsa yang memiliki visi misi dan tujuan bersama guna mengatasi berbagai persoalan pembangunan serta problematika kesejahteraan masyarakat.
Semangat kebersamaan seperti inilah yang sesungguhnya merupakan hakikat kemanunggalan TNI dengan rakyat, yang merupakan roh perjuangan bangsa dan akan terus dibangun dan dipelihara. Kemanunggalan ini merupakan aktualisasi peran TNI dalam mewujudkan seluruh potensi wilayah dan masyarakat sebagai pendorong kemajuan bangsa yang bermuara pada terbentuknya pertahanan nasional yang kokoh.
“Oleh karena itu, pada kesempatan yang sangat baik ini, saya selaku penanggung jawab operasional TMMD menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya pada para Gubernur, Bupati, Walikota, instansi kementerian terkait dan khususnya kepada seluruh masyarakat yang telah bahu membahu bersama prajurit TNI mewujudkan pembangunan daerah yang menjadi sasaran pelaksanaan TMMD ke 103 ini,” lanjutnya.
Pada pelaksanaan TMMD ini mengangkat tema TNI manunggal rakyat dalam mewujudkan desa yang maju, sejahtera dan demokratis. Tema ini sejalan dengan visi pemerintah pusat melalui kebijakan membangun Indonesia dari pinggiran.
Kebijakan ini memberikan kesempatan untuk membantu daerah-daerah yang belum tersentuh pembangunan secara merata, sekaligus sebagai momentum untuk menggelorakan kembali semangat gotong-royong serta memantapkan apa yang disebut sebagai imunitas bangsa.
Mulyono menjelaskan, konsep imunitas bangsa pada dasarnya merupakan wujud kepedulian dan keprihatinan TNI dalam memandang persoalan sosial yang berakar dari perubahan sikap hidup dan pudarnya nilai-nilai luhur budaya bangsa, seperti semangat untuk bersatu, menghormati perbedaan, pantang menyerah dan rela berkorban.
Konsep pemikiran ini merupakan salah satu jawaban atas kondisi Bangsa kita yang semakin rentan akan pengaruh buruk modernisasi dan globalisasi, sehingga lebih mementingkan pembangunan fisik dan melupakan bahwa pembangunan nilai juga sama pentingnya, bahkan merupakan kunci kemajuan budaya suatu Bangsa di tengah kompetisi global dewasa ini.
Perlu diketahui sebagaimana program TMMD yang telah berjalan secara rutin, pelaksanaan TMMD ke 103 ini diarahkan untuk mencapai sasaran pembangunan fisik dan non-fisik.
Dari segi pembangunan fisik, Satgas TMMD beserta seluruh komponen masyarakat secara nasional telah melaksanakan pembangunan infrastruktur pedesaan, berupa pembukaan 52 km lebih jalan baru, serta peningkatan badan jalan dengan panjang total 326 km. Selain itu, dilaksanakan juga pembangunan dan rehabilitasi puluhan jembatan, rumah ibadah dan sekolah, serta perbaikan rumah-rumah tidak layak huni dan berbagai prasarana sanitasi untuk masyarakat.
PUBLISHER: SALAMUN SOFIAN