Badan Ketahanan Pangan Bersama FAO Indonesia Tinjau Pengolahan Sagu di Angata

Badan Ketahanan Pangan Bersama FAO Indonesia Tinjau Pengolahan Sagu di Angata
Alat Pengolahan Sagu yang berada di Desa Kosebo, Kecamatan Angata. FOTO: HUMAS PEMDA KONSEL

tegas.co., KONAWE SELATAN, SULTRA – Kementerian Pertanian (Kementan) dan Badan Ketahanan Pangan Pusat, bersama Food and Agricutere Organisasion (FAO) Indonesia meninjau langsung alat pengolahan serta proses kerja alat pengolahan sagu di Desa Kosebo, Kecamatan Angata, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) Sulawesi Tenggara (Sultra), Kamis (15/11/2018).

Rombongan dipimpin langsung Kepala Badan Ketahanan Pangan Pusat, Dr. Ir. Agung Henriadi, bersama Direktur FAO Indonesia, Steven Ruudgard. Dalam melaksanakan peninjauan mereka didampingi Kadis Ketahanan Pangan Provinsi Sultra, Ir. H. Amal Jaya, Sekretaris Daerah (Sekda) Konsel, H Sjarif Sajang, Kadis Ketahanan Pangan, Rafiuddin Silondae, Kabag Humas, Hermawan dan Camat Angata Nunti.

Peninjauan ini bertujuan, untuk melihat langsung alat kerja pengolahan sagu terintegrasi yang difasilitasi oleh FAO Indonesia. Serta untuk mengevaluasi kegiatan di daerah, seberapa besar progres pengerjaannya.

Kepala Bagian Ketahanan Pangan Pusat, Dr. Agung Hendriadi menjelaskan, pemerintah telah melakukan penanaman ulang sagu dimana ini menjadi harapan besar kita, dalam upaya penguatan sagu dengan manajemen pengelolaan pangan yang baik, dalam rangka pertumbuhan swakelola pangan yang mandiri serta mekaniame pengelolaan yang baik pula, karena nanti itu yang akan dipilih untuk dipanen.

“Kabupaten Konsel terpilih menjadi tempat pengolahan sagu, dikarenakan pohon sagu di Konsel lebih unggul, sari patinya sangat banyak dibanding daerah lainnya,” ungkapnya, Kamis (15/11/2018).

Kepala Bidang (Kabid) Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sultra, Ida Bagus mengatakan, pengolahan sagu yang terintegrasi dengan alat tradisional ini guna menciptakan peningkatan ekonomi masyarakat Desa Kosebo khususnya dan Kecamatan Angata pada umumnya.

“Masyarakat sangat mengapresiasi program dan bantuan ini. Dimana mereka dapat meningkatkan sumber pendapatan tanpa menghilangkan nilai-nilai budaya mereka dalam pengelolaaan sagu dengan menggunakan alat ini,” kata Ida Bagus.

Sedangkan Sekda Konsel, H. Sjarif Sajang mengaku sangat mengapresiasi dan berterima kasih yang setinggi-tingginya kepada Kementan RI, Badan Ketahanan Pangan Pusat dan FAO Indonesia. Dengan adanya pengelolaan sagu yang dibangun ini, tanaman sagu merupakan tanaman yang sangat familiar buat warga Konsel dapat dilestarikan dengan baik.

“Pemda Konsel juga sudah menyusun plan tanaman sagu sepanjang pinggir Rawa Aopa, guna untuk peningkatan ketersediaan pangan di Kabupaten Konsel. Kami berharap agar pengelolaan sagu bisa terintegrasi kepada petani sagu didesa-desa lainnya yang ada di Konsel,” harap Sekda Konsel, H. Sjarif Sajang.

PUBLISHER: MAHIDIN