Pemdes Andoolo Konsel Berdayakan Pemuda Melalui Usaha Sablon


Pemdes Andoolo Konsel Berdayakan Pemuda Melalui Usaha Sablon
Kelompok pemuda Desa Andoolo, Konsel saat menyablon pakaian FOTO: MAHIDIN

tegas.co., KONAWE SELATAN, SULTRA –  Pemerintah Desa (Pemdes) Andoolo, Kecamatan Andoolo, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) Sulawesi Tenggara (Sultra). Bersama Tim Pelaksana Inovasi Desa (TPID) serta Pendamping Desa (PD) memberdayakan kelompok pemuda melalui kegiatan usaha jasa sablon dan Konveksi. Hal ini untuk meminimalisir angka pengangguran di desa tersebut.

Iklan Pemkot Baubau

Kepala Desa (Kades) Andoolo, Zainal Silondae mengatakan, pengembangan usaha jasa sablon dan konveksi dengan melibatkan kelompok pemuda dan Ibu rumah tangga yang ada di Desa Andoolo dinilai sangat perlu, untuk membuka lapangan pekerjaan. Karena dengan begitu, para pemuda akan mendapatkan penghasilan sendiri. Sehingga angka pengangguran bisa teratasi.

“Dengan adanya usaha produktif ini, secara tidak langsung angka pengangguran di Desa Andoolo ini mulai berkurang,” ujar Kades Andoolo, Zainal Silondae. Selasa, 25/12/2018.

Dijelaskan, melihat usaha jasa produktif ini mendapatkan antusiasme serius masyarakat, maka pihaknya terus memberikan dukungan dengan menyalurkan bantuan berupa alat-alat yang diperlukan. Sebenarnya, tambah dia, usaha produktif ini sedianya dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), namun BUMDes Andoolo belum memiliki kemampuan untuk mengelola usaha ini, sehingga saat ini di kelolah oleh kelompok pemuda.

“Untuk pengembangan usaha produktif ini Pemdes Andoolo akan berupaya, untuk menggelar pelatihan peningkatan kapasitas,” katanya.

Sementara itu Ketua TPID Kecamatan Andoolo, Israwan berharap, agar Pemdes Andoolo agar lebih memperhatikan kelompok kerja ini melalui pemberian bantuan modal untuk pengembangan usaha.

“Kami berharap agar BUMDes juga ikut terlibat dalam pengelolaannya, sehingga tidak terjadi kesulitan dalam pemasaran hasil usaha ini,”harap Israwan. 

Karena menurut Israwan, dengan adanya usaha sablon dan konveksi ini persoalan pengangguran sudah mulai berkurang. Kita perlu berupaya bersama-sama dan kreatif dalam mengatasi persoalan kurangnya lapangna kerja.

“Dengan adanya usaha jasa sablon dan konveksi ini, kelompok pemuda dan kelompok ibu-ibu sudah mempunyai penghasiln tambahan dari hasil kerja tesebut,” tutupnya.

REPORTER: MAHIDIN

PUBLISHER: MAS’UD