Unjuk Rasa di Sultra Terbanyak Kedua di Indonesia

Unjuk Rasa di Sultra Terbanyak Kedua di Indonesia
Kapolda Sultra, Brigjen Pol Iriyanto. FOTO: ODEK

tegas.co., KENDARI, SULTRA – Tingkat penyampain aspirasi masyarakat atau unjuk rasa selama tahun 2018 di Sulawesi Tenggara (Sultra) mengalami penurunan dari 683 unjuk rasa untuk tahun 2017 menjadi 676 selama tahun 2018.

Meski mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya, namun Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sultra, Brigjen Pol Iriyanto menyebut unjuk rasa di Sultra terbanyak kedua di Indonesia setelah Polda Metro Jaya.

“Ini sangat luar biasa masyarakat kita cukup kritis, ujuk rasa tertinggi kedua setelah Polda Metro Jaya,” ujar Kapolda kepada Wartawan di Aula Mapolda saat menggelar press conference akhir tahun 2018, Senin (31/12/2018).

Tingkat penyampain aspirasi pun, lanjut perwira satu bintang di pundak itu, bervariasi mulai masalah politik, sosial budaya, ekonomi dan keamanan.

“Memang mengalami penurunan unjuk rasa dengan penyampaian aspirasi. Terkait dengan politik untuk tahun 2017 sebanyak 76 kali sedangkan 2018 sebanyak 92 kali. Selanjutnya sosial budaya tahun 2017 sebanyak 512 sedangkan 2018 sebanyak 448 kali. Kemudian ekonomi sebanyak 73 kali sedangkan 2018 sebanyak 120 kali. Dan untuk keamanan tahun 2017 sebanyak 21 kali sedangkan tahun 2018 sebanyak 41 kali,” jelasnya.

Jika dirata-ratakan, lanjut dia, Polda Sultra meneriama aspirasi sebanyak dua kali dalam tiap harinya.

“Perlu dikembangkan juga, jadi kita rata-rata terjadi dua kasus unjuk rasa, tiada hari tanpa unjuk rasa. Namun semua bisa kita kelola berjalan dengan kondusif, nyaman. Penyampai aspirasi juga puas, sehingga semua berjalan kondusif sebagai mana harapan kita bersama,” tandasnya.

REPORTER: ODEK
PUBLISHER: SALAMUN SOFIAN