Ferry Rute Kolaka – Bajoe Dihatam Ombak Setinggi 3 Meter, Tiga Mobil Terbalik

Prakirawan-Stasiun Meteorologi Maritim Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) mengimbau perahu nelayan, kapal tongkang, kapal ferry, kapal ukuran besar, kapal cargo dan kapal pesiar untuk diperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran.  Menurut Prakirawan-Stasiun Meteorologi Maritim Kendari, peringatan dini Gelombang 19 Januari 2019 pukul 08.00 – 20.00 WITA, gelombang dengan tinggi 1.25-2.5 meter diprakirakan terjadi di Perairan Kepulauan Banggai dan Perairan Kepulauan Sula.  “Harap diperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran : Perahu Nelayan (Kecepatan angin lebih  dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 m), Kapal Tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 m), Kapal Ferry (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 m), Kapal Ukuran Besar seperti Kapal Kargo/Kapal Pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 m),”tulisnya dalam rilis.  “Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada,”tambahnya.
Mobil angkutan ferry terbalik akibat cuaca buruk

Penumpang panik, Ferry Kembali ke Pelabuhan Kolaka

tegas.co., KOLAKA, SULTRA – Ratusan penumpang KM. Permata Nusantara terpaksa harus kembali ke pelabuhan Ferry Kolaka lantaran kapal yang ditumpanginya tak melanjutkan pelayaran pada Selasa dini hari 22 Januari 2019 pukul 03.00 wita.

Iklan Pemkot Baubau

Hal ini terjadi karena KM. Permata Nusantara dihantam ombak setinggi 3 – 4 meter akibat cuaca buruk saat berlayar dari pelabuhan ferry Kolaka, Sulawesi Tenggara menuju pelabuhan Bajoe kabupaten Bone Sulawesi Selatan (Sulsel).

Tak hanya itu, akibat hantaman ombak sempat membuat panik seluruh penumpang lantaran tiga mobil bus antar provinsi yang ada di atas kapal juga terbalik.

Sehingga KM. Permata Nusantara memutuskan untuk tidak melanjutkan pelayaran dan kembali ke pelabuhan ferry Kolaka.

Menurut PJS Nahkoda kapal, Thomas Mudjianto, kejadian ini bermula saat KM. Permata Nusantara berangkat dari pelabuhan Kolaka menuju pelabuhan Bajoe pada pukul 01.30 wita, dengan mengangkut 111 penumpang, 13 unit kendaraan roda dua minibus dan truk.

Namun setelah berlayar kurang lebih dua jam, KM. Permata Nusantara tiba – tiba dihantam ombak setinggi 3-4 meter.

Prakirawan-Stasiun Meteorologi Maritim Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) mengimbau perahu nelayan, kapal tongkang, kapal ferry, kapal ukuran besar, kapal cargo dan kapal pesiar untuk diperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran.  Menurut Prakirawan-Stasiun Meteorologi Maritim Kendari, peringatan dini Gelombang 19 Januari 2019 pukul 08.00 – 20.00 WITA, gelombang dengan tinggi 1.25-2.5 meter diprakirakan terjadi di Perairan Kepulauan Banggai dan Perairan Kepulauan Sula.  “Harap diperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran : Perahu Nelayan (Kecepatan angin lebih  dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 m), Kapal Tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 m), Kapal Ferry (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 m), Kapal Ukuran Besar seperti Kapal Kargo/Kapal Pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 m),”tulisnya dalam rilis.  “Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada,”tambahnya.
Mobil angkutan ferry terbalik akibat cuaca buruk

“Sontak hal ini membuat seluruh penumpang panik dan tiga mobil bus antar provinsi terbalik,”jelas PJS Nahkoda kapal, Thomas Mudjianto. Sehingga nahkoda kapal memutuskan untuk memutar balik arah kapal menuju ke pelabuhan ferry Kolaka.

Sementara itu, salah satu penumpang bernama, Suardi mengatakan, saat kapal berangkat gelombang tinggi sudah mulai terasa.

Namun saat berada disekitar pulau Lambasina, kapal mulai oleng karena gelombang tinggi, sehingga penumpang panik dan mulai mengenakan jaket pelampung.

Meski tidak ada korban jiwa tetapi kerugian akibat kerusakan mobil ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.

Seluruh penumpang sudah diturunkan dari atas kapal, namun mereka akan diberangkatkan menggunakan kapal lain sambil menunggu cuaca kembali normal.

REPORTER: AS LAN

PUBLISHER: MAS’UD

Komentar