Seluruh korban dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Benjamin Guluh Kolaka untuk diberikan penanganan medis.
Potensi Sar yang dilibatkan dalam proses pencarian ke 23 murid pramuka yakni, Polres, BPBD, SAR USN Kolaka dan masyarakat setempat.
“Pada pukul 06.00 wita Operasi Sar terhadap 22 siswa dan seorang pembinan Pramuka yang hilang di hutan Kea-kea dinyatakan selesai dan ditutup,”tulis Wahyudi selaku Humas Basarnas Kendari, Senin (11/2/2019).
Adapun ke 22 murid dan seorang pembina yang hilang tersebut adalah,
1. Suharjono/laki/pembina
2. Muh kasib/laki/peserta
3. Ismail kayu/laki/peserta
4. Arjun/laki/peserta
5. Arif/laki/peserta
6. Made wahyu/laki/peserta
7. Isra/laki/peserta
8. Arya/laki/peserta
9. Muh rifaldi/laki/peserta
10. Ilham Saputra/laki/peserta
11. Muh rifai/laki/peserta
12. Muh milka/laki/peserta
13. Muh fadil/laki/peserta
14. Andi asnella syifa/perempuan/peserta
15. Zayatun walia/perempuan/peserta
16. Umi kalsum/perempuan/peserta
17. Lisna alisanti/perempuan/peserta
18. Puja musdalifa/perempuan/peserta
19. Fadila paramanandi/perempuan/peserta
20. Aliya rahmadani safrika/perempuan/peserta
21. Fitri handayani/perempuan/peserta
22. Afta nayara sinta/perempuan/peserta
23. Asti/perempuan/peserta
Sebelumnya sebanyak 22 siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan seorang pembina, hilang di hutan Latinanggo, kelurahan Ulunggolaka, kecamatan Latambaga, kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra) pada minggu 10 Februari 2019 malam.
Ke 22 siswa SMP tersebut, hilang diduga tersesat saat melakukan penjelajahan dalam kegiatan perkemahan pramuka Sabtu – Minggu (Persami).
Peristiwa itu bermula saat 22 siswa SMP bersama seorang guru pembimbing pramuka berangkat dari sekolah menuju wisata alam Kea-kea pada Sabtu sore 09 Februari 2019 sekitar pukul 16.00 wita.
Keesokan harinya tepatnya pada minggu siang 10 Februari 2019 sekitar jam 11.00 wita, 22 siswa didampingi guru pembimbing pramuka bernama Sumarjono melakukan penjelajahan di sekitar hutan Latinaggo yang tak jauh dari wisata alam Kea-kea.
Namun hingga pukul 16.00 wita seluruh siswa dan guru pembimbing tidak kembali ke posko atau tenda utama di wisata Kea-kea, sehingga pihak sekolah melaporkan hal tersebut ke pos SAR Kolaka dan Polres Kolaka untuk dilakukan pencarian.
Kepala SMPN 2 Kolaka, Abbas mengatakan, seluruh siswa yang hilang telah mendapat izin dari orang tua dan pihak sekolah ketika melakukan penjelajahan dalam kegiatan persami.
Para orang tua saat ini diselimuti kecemasan dan berharap agar seluruh siswa dapat ditemukan dalam keadaan selamat.
Di tempat terpisah, Kepala pos SAR Kolaka Asep yang dikonfirmasi mengungkapkan, saat menerima laporan dari kepala SMPN 2 Kolaka sekitar pukul 16.00 wita pihaknya langsung berkoordiansi dengan seluruh potensi sar yang ada.
”Kami bersama TNI Polri dan potensi sar lainnya serta warga sekitar melakukan pencarian,”ucap kepala Pos Sar Kolaka kepada tegas.co. Pantau tegas.co, tim Sar gabungan melakukan pencarian hingga larut malam
REPORTER: AS LAN
PUBLISHER: MAS’UD
Komentar