Muh Ilyas Abibu: Hubungan Saya Dengan Pak Bupati Baik-Baik Saja

Muh Ilyas Abibu Hubungan Saya Dengan Pak Bupati Baik-Baik Saja
Muh Ilyas Abibu saat berpamitan dihadapan pimpinan OPD lingkup Pemkab Wakatobi, Senin (11/02/2019) FOTO: RUSDIN

tegas.co., WAKATOBI, SULTRA – Mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Wakatobi Muh Ilyas Abibu menyampaikan pesan terakhirnya dihadapan pimpinan OPD dan ASN Sekretariat, Senin (11/02/2019). Berikut petikannya bersama wartawan tegas.co, Rusdin.

Pindah Ke Provinsi

Saya harus menjelaskan ini bahwa dari tanggal 17 Januari, saya ke kendari untuk meminta pindah. Saya tidak menjabat, atau sudah ditempatkan di provinsi itu kamerin, setelah saya baca media online pernyataan kepala bkd, karena sampai dengan hari ini surat itu belum saya peroleh secara resmi. sehingga saya tidak tahu jabatan saya sudah berakhir di tanggal 6. Dan kemarin dulu saya baca medsos, kemudian saya coba konfirmasi ke kepala BKD provinsi, saya telpon kepala BKD provinsi, dan membenarkan berita itu. Bahwa memang sejak tanggal enam februari saya sudah mendapatkan penempatan di sekretariat provinsi, sambil menunggu penugasan berikutnya.

Untuk tidak berspekulasi, saya juga ingin mengclaer kan ya, bahwa kepindahan saya ke provinsi bukan karena ada persoalan di daerah ini. Hubungan saya dengan pak bupati baik-baik saja sampai dengan hari ini. Saya pindah ke provinsi, sebenarnya sdh lama saya berniat, sejak saya di buton. Saya dibuton itu berapa kali saya ingin pindah ke provinsi, tetapi saat itu pak bupati buton menahan saya. Jangan pindah gitu. Sehingga saya pikir karena pimpinan tahan, karena saya hormat, dan menghargai pimpinan, saya tidak melakukan itu. Jadi itu cita-cita lama. Jadi jangan dibawa pada isu-isu yang tidak produktif. Mungkin ada sesuai hal yang hubungan misalnya, saya dengan pak bupati tidak ada, secara pribadi clear.

Kalau ada perbedaan pandang dalam tugas, itu wajar-wajar saja. Karena itu cara pandang kita yang berbeda mungkin, antar pimpinan dan bawahan, saya kira itu wajar. Disetiap tingkatan organisasi itu kalau ada perbedaan pandangan, itu wajar-wajar saja. Tetapi ketika pimpinan sudah memutuskan apa yang menjadi pandangan, itu harus didukung. Tidak boleh lagi kita berpandangan lain. Itu lah etika kita dalam ber bikrorasi. Pada tataran diskusi, tataran berwacana, itu boleh kita berbeda pandangan, dengan siapa pun bahkan dengan pimpinan kita,  Karena apa, untuk memperkaya kebijakan atau keputusan yang akan diambil oleh pimpinan. Karena semakin banyak pandangan-pandangan yang dimasukan kepada pimpinan maka kualitas pengambilan keputusan itu semakin baik. Itu teori pengambilan keputusan.

Banyak hal yang dipetik

Oleh karena itu saya selama jadi sekretaris daerah. Kurang lebih hari ini tanggal 11 ya, kurang satu bulan dua hari, sebut saja dua tahun. Jadi saya dilantik tanggal 13 Maret 2017 dan saya berhenti atau diberhentikan karena pindah tugas, itu tanggal 6 Februari. Dan hari ini kurang lebih satu tahun sebelas bulan.

Nah, tentunya didalam perjalanan satu tahun lebih ini, sebut lah dua tahun, kita banyak berintreaksi baik itu antara pimpinan dan bawahan, baik itu antara pribadi dengan pribadi. Tentu didalam berintreaksi tadi karena mungkin cara pandang sehingga mungkin ada hal-hal yang kurang srek, kurang tepat baik dalam hati maupun pikiran sehingga itu mungkin akan menyentuh perasaan-perasaan secara pribadi. Tetapi saya telah dipercaya sebagai pimpinan, tentu saya harus melakukan, itu karena kepentingan organisas bukan untuk kepentingan pribadi saya, karena itu amanah. Dan oleh karena itu, saya menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya jika dalam pergaulan kita baik dalam tugas maupun sehari-hari.

Selama satu tahun atau dua tahun ini, saya sudah mengeluarkan kemampuan yang terbaik. Tetapi keberhasilan itu bukan keberhasilan saya. Karena walaupun oleh saya punya kemampuan yang baik, kalau tidak didukung oleh organisasi secara keseluruhan, atau lebih khusus oleh pimpinan-pimpinan OPD. Karena saya posisi sebagai koordinator didalam organisasi pemerintahan ini, maka keberhasilan kita peroleh ini adalah keberhasilan kolektifitas. Bukan klaim individu per individu, karena organisasi yang baik adalah organisasi yang menciptakan kolektifitas didalam bekerja, bukan penonjolan individu-individu. (Bersambung)

KONTRIBUTOR : RUSDIN

PUBLISHER: MAS’UD