tegas.co. DENPASAR, BALI – Generasi Millenial saat ini sering diperbincangkan dalam berbagai diskusi dengan berbagai tema di tengah masyarakat Indonesia. Generasi Millenial merupakan pengelompokan masyarakat berdasarkan tahun lahir, yakni, mereka yang terlahir 1980 hingga 2000an.
Generasi Millenial juga sering disebut dengan Generasi Y dimana mereka terlahir dimana jaman teknologi digital sudah canggih. Karakteristik Generasi Millenial ditandai dengan kehidupan mereka yang tidak bisa lepas dari gawai dan aplikasi social media.
Namun apakah Generasi Millenial peduli terhadap situasi politik, hukum dan ekonomi disekitar mereka? Selama dua jam lamanya generasi Millenial di Kota Denpasar dan sekitarnya diundang untuk mengikuti Talk Show Ngopi (Ngobrol Pikir) di Hope Coffe Corner Jalan Bedugul No 30 Sidakarya Denpasar.
Acara Talk Show Ngopi (Ngobrol Pikir) mengundang pembicara yang begitu menarik diantaranya H Bambang Santoso S.Pd (Pengusaha/Pendakwah), H M Zulfikar Ramly S, SH., M Hum (Advokat), Anak Agung Ngurah Alit Wiraputra, SH., MH (Ketua Kadin Bali). Seperti nama acaranya yakni Ngopi, para generasi Millenial mengikuti acara Talk Show sambil menikmati secangkir kopi hangat.
Selain Generasi Millenial Talk Show acara Ngopi dihadiri komunitas-lomunitas dan Majelis Taklim di Denpasar. Acara Talk Show Ngopi berjalan dengan santai dan kocak berkai kepiawaian host Anto dan Zainal yang pandai memandu jalannya acara hingga berakhir.
Ketua Kadin Bali, AA Ngurah Alit Wiraguna atau akrab disapa Pak Agung membagi pengalamannya kepada generasi Millenial saat merintis usaha. Ia mengatakan bahwa mermulai usaha pernah merasa takut ditahun pertama hingga tahun kesepuluh. Namun sejalan waktu ia membangun character buiding pada dirinya dengan aktif mengikuti seminar kewirausahaan dan bertanya pada usahawan yang telah duluan menggeluti bisnis.
“Pernah merasa putus asa tahun 1991 saat Perang Teluk yang berimplikasi dengan bisnisnya, namun akhirnya bangkit kembali dengan aktif mengikuti seminar kewirausahaan dan sharing diskusi dengan wirausahawan yang telah sukses,”ungkapnya.
Sementara itu H Bambang Santoso, Spd atau biasa disapa UBS tak kalah menarik berbagi ilmu kewiausahaan dengan Generasi Millenial.Menurut UBS dalam berbisnis Generasi Millenial harus bisa produktif dan kontributif. Maksudnya adalah Generasi Millenial harus cerdas membaca peluang pasar.
“Jangan takut mengambil sebuah resiko, kalian harus gigih, ulet dan tekun dalam berbisnis. Saat ini yang saya perhatikan kelemahan generasi Millenial tidak pandai melakukan manajemen waktu” jelasnya.
Menyambung perkataan UBS, Pak Agung berujar antara ekonomi dan politik saat ini saling terkait.Apabila Generasi Millenial berani mengambil keputusan masuk ke kancah politik. Menurutnya, dengan masuk ke dalam dunia politik maka seseorang dapat membuat kebijakan-kebijakan perekonomian.
“Politik dan Ekonomi ibarat sebuah panglima perang yang dapat mengahasilkan sebuah regulasi yang impactnya bisa secara makro dan mikro” pungkas Mantan Ketua Kadin Kabupaten Badung ini.
Sedangkan Zulfikar Ramly menyinggung fenomena-fenomena Millenial yang hobi berkoemntar dissocial media. Generasi Millenial harus memanfaatkan social media dengan benar. Millenial jangan terjebak isu-isu penyebaran konten berisi hoax karena bisa dikenakan UU ITE. Ia mengajak millennial untuk tidak apatis terhadap fenomena politik, hukum ,dan HAM disekitar mereka.
Acara Talk Show Ngopi semakin seru manakala komika Latip (Finalis Stand Up Comedy Academy) yang membawakan opem mic membahasa fenomena Generasi Millenial. Para undangan yang hadir pun dibuat terpingkal-pingkal banyolan yang membuat riuh Talk Show Ngopi.
KONTRIBUTOR: HERDIAN ARMANDHANI (HAD)
PUBLISHER: MAS’UD
Komentar