tegas.co., KONAWE, SULTRA – Pelaksanaan TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD) ke 104 di Kecamatan Anggotoa, kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) terhitung beberapa hari lagi, sejumlah pelaksanaan kegiatanpun sudah mulai dilakukan pada pra TMMD.
Seperti halnya pembuatan jalan desa di desa Wowanario yang saat ini sudah mulai dilakukan.
Kepala staf kodim 1417 Kendari (Kasdim) Mayor TNI Selfinus mengatakan, kegiatan pekerjaan jalan ini merupakan salah satu sasaran kegiatan TMMD 104 yang akan dilaksanakan pada 26 Februari mendatang.
“Jalan ini menjadi salah satu jalan yang masuk dalam rencana program TMMD yang panjangnya sekitar 1 kilometer,”ungkapnya.
Sementara itu, kepala desa Wowanario, Sunarto mengatakan, pekerjaan jalan ini sudah beberapa kali diusulkan untuk dibenahi namun belum pernah ada bantuan dari pemerintah Konawe, bahkan jalan tersebut sudah beberapa kali diukur oleh tim dari kabupaten.
“Sejak 1982, kondisi jalan desa ini tidak pernah diperbaiki, padahal ini merupakan jalan utama warga menuju kebun dan sawah,”bebernya.
Komandan Kodim 1417 Kendari, Letkol Pnb Fajar Wijaya menjelaskan, kegiatan pembukaan TMMD, rencananya baru akan dilaksanakan pada 26 Februari mendatang, namun sebelum pembukaan personel TNI sudah berada di lokasi untuk melakukan sejumlah persiapan.
Pada pelaksanaan TMMD 104 di kabupaten Konawe akan menyasar 5 desa di kecamatan Anggotoa dengan sejumlah kegiatan, diantaranya pembuatan jalan desa dan jalan usaha tani sepanjang 11 kilometer, rehabilitasi 2 rumah ibadah, dan esimilasi buatan indukan sapi dengan target sasaran 50 ekor perdesa.
“Kegiatan pembuatan jalan terdiri dari 5 titik jalan desa dengan volume 7 kilometer, 3 titik jalan usaha tani dengan panjang sekitar 3 kilometer,”ujarnya.
Selain program penanganan infrastruktur tersebut, TMMD nanti juga memprogramkan kegiatan insiminasi buatan sapi indukan, yang bertujuan untuk membantu pemerintah Konawe dalam mewujudkan program sejuta sapi di Konawe.
Inseminasi buatan pada sapi bertujuan untuk meningkatkan kualitas sapi dalam waktu singkat dan juga menghemat biaya.
“Inseminasi buatan pada sapi disebut juga dengan kawin suntik, sehingga diharapkan dengan kegiatan insiminasi tersebut dapat membantu mewujudkan program sejuta sapi di konawe,”tutupnya.
REPORTER: U T
PUBLISHER: MAS’UD
Komentar