Example floating
Example floating
Iklan ramadhan 2024 arkam
Berita UtamaDaerahWakatobi

Gelar Upacara Hardiknas 2019 di Pulau Binongko, Begini Pesan Arhawi

780
×

Gelar Upacara Hardiknas 2019 di Pulau Binongko, Begini Pesan Arhawi

Sebarkan artikel ini
Gelar Upacara Hardiknas 2019 di Pulau Binongko, Begini Pesan Arhawi
Pemkab Wakatobi mengelar upacara Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2019 di pulau Binongko, Sulawesi Tenggara (Sultra), Kamis (2/05/2019

tegas.co., WAKATOBI, SULTRA – Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2019 tampak memberi nilai beda. Pasalnya, upacara hardiknas tersebut pertama kali dilaksanakan di pulau Binongko, pulau paling tenggara Kabupaten Wakatobi, Kamis (2/05/2019).

Yang menariknya, acara yang dipusatkan di lapangan bola rukuwa itu secara langsung dipimpin oleh Bupati Wakatobi H. Arhawi. Kendati ini kali pertama Pemda mengelar prosesi upacara hardiknas di pulau terluar tersebut.

Hadir unsur Forkopimda, para satuan OPD, sejumlah tenaga pendidik dari pulau Tomia dan Binongko. Ratusan siswa-siswi tingkat SD, SMP dan SMA se-Binongko.

Dalam kesempatan itu, Arhawi membacakan pidato menteri pendidikan nasional tentang kependidikan yang telah menuju pada era revolusi industri 4.0. Dalam prespektif Kemendikbud pembangunan sumber daya manusia menekankan dua penguatan yaitu pendidikan karakter dan penyiapan generasi pendidik yang cakap dan terampil untuk memasuki dunia kerja.

Ia melanjutkan, peradaban dunia berkembang secara derat ukur. Sementara dalam dunia pendidikan bergerak seperti derat hitung. Hadirnya revolusi industri 4.0 telah mempengaruhi cara kita hidup, bekerja, dan belajar. Perkembangan teknologi semakin canggih, dapat mempengaruhi cara berpikir, berperilaku dan karakter peserta didik.

“Dalam pendidikan karakter dimaksudnya untuk membentuk insan yang berakhlak mulia, empan papan, sopan santun, tanggung jawab, serta budi pekerti yang luhur,” ucapnya.

Lebih jauh dia menuturkan, saat ini peserta didik telah didominasi generasi Z, yang terlahir di era digital dan pesatnya teknologi. Mereka lebih mudah dan cepat menyerap teknologi terbaru. Hal ini bisa dimanfaatkan oleh sekolah dan para guru untuk menerapkan pendidikan teknologi digital dengan sentuhan budaya Indonesia melalui sentuhan tri pusat pendidikan yakni keluarga, sekolah dan masyarakat.

“Ketiga pusat pendidikan  itu harus saling menguatkan dan mendukung. Kita juga tidak bisa menutup mata atas keterbatasan yang masih ada dalam proses pembangunan pendidikan dan kebudayaan ditambah air kita,” ungkapnya.

Tak lupa Arhawi mengajak melalui momentum hari pendidikan nasional itu konsentrasi segenap potensi pendidikan nasional yang menitipberatkan pembangunan sumber daya manusia yang dilandasi karakter yang kuat, keterampilan dan kecakapan yang tinggi, sehingga mampu menjawab tantangan perkembangan zaman yang semakin kompetitif.

RUSDIN

Terima kasih