Ide Khilafah semakin hari semakin menggema diseluruh pelosok negeri. Jika beberapa tahun yang lalu kata “Khilafah” ini asing di telinga umat, namun sekarang Khilafah sudah menjadi perbincangan di semua kalangan. Tentu ini tidak muncul begitu saja, jika Khilafah tidak pernah diperkenalkan. Dan salah satu organisasi yang getol menyuarakan Khilafah adalah Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
Inilah yang kemudian membuat rezim pada bulan Juli 2017 lalu, mencabut Badan Hukum Perkumpulan (BHP) HTI. Tidak hanya mencabut BHPnya, namun juga persekusi terjadi pada sejumlah anggotanya dan pembubaran kajian keislaman marak terjadi.
Kepanikan juga nampak saat Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu mengeluarkan pernyataan terkait Khilafah sebagai ancaman. Dalam pernyataannya, Menhan meminta masyarakat tak terpengaruh paham khilafah. Paham itu telah masuk ke ranah pendidikan. sebagaimana yang dikutip dari medcom.id (8/5/2019):”Ancaman khilafah ini sudah terang-terangan ingin mengganti ideologi Pancasila. Ini datang untuk merusak, sudah berjalan di sekolah dan universitas,” kata Ryamizard di gedung A.H Nasution Kementerian Pertahanan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu, 8 Mei 2019.
Paham Khilafah digunakan oleh beberapa kelompok yang ingin memecah belah kesatuan Indonesia. Kelompok tersebut ingin mendirikan negara sendiri dan berpisah dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Menhan menegaskan pemahan khilafah sangat bertentangan dengan norma yang terkandung dalam Pancasila. Mantan Kepala Staf Angkatan Darat itu tak ingin paham khilafah berkembang di tengah masyarakat.
Tudingan bahwa Khilafah adalah ancaman terus disuarakan oleh pejabat negeri ini. Mereka yang menyuarakan Khilafah pun dituduh sebagai anti pancasila, anti NKRI, anti kebhinekaan, dan intoleransi. Bahkan sebelum pemilu, Khilafah menjadi bahan kampanye “negatif” untuk menjatuhkan salah satu paslon. Khilafah juga masuk dalam debat capres cawapres beberapa waktu yang lalu.
Melihat kepanikan yang begitu besar terhadap Khilafah, ini menjadi pertanyaan besar, ancaman seperti apa yang ditakutkan rezim? Apakah mereka sudah mencari tahu apa itu Khilafah? Bagaimana sejarahnya? Bahaya apa yang akan terjadi jika Khilafah ditegakkan? Benarkah Indonesia akan hancur jika ada Khilafah?
Jika melihat kondisi negeri kita saat ini, betapa kemiskinan, perampokan sumber daya alam, kriminalitas, sosial yang rusak, ekonomi yang sulit, politik yang culas, korupsi marak terjadi. Pernahkah kita bertanya, apa yang menyebabkan semua itu? Pemimpin negeri yang diharapkan bisa menyelesaikan berbagai persoalan bangsa justru melakukan sebaliknya. Terbukti beberapa kali pergantian pemimpin pasca reformasi, keadaan negeri ini bukannya semakin membaik, malah semakin memburuk. Hal ini menunjukkan bahwa negeri ini salah urus, baik dari sistemnya maupun dari sisi pemimpinnya. Mirisnya, mereka yang mengurus negeri ini justru yang mengaku pancasilais dan NKRI.
Faktanya kondisi keterpurukan negeri ini bukan karena Khilafah. Sehingga tidak berdasar kalau kemudian Khilafah dituding sebagai ancaman. Kekayaan alam negeri ini telah dikuasai oleh segelintir orang dan negara-negara kafir penjajah. Hanya mereka yang khawatir, syahwat kekuasaan dan penguasaannya atas negeri ini akan berakhir yang menganggap Khilafah sebagai ancaman. Sehingga mereka terus berusaha membuat citra yang buruk tentang Khilafah.
Menapaki sejarah kekhilafahan, sebelum tahun 1924, Islam tampil sebagai peradaban paling tinggi dan unggul. Khilafah Islam pun menjadi negara super power yang mampu memimpin hampir 2/3 wilayah dunia. Masyarakat yang hidup dalam sistem Khilafah terdiri atas muslim dan non muslim. Tidak ada dalam sejarah Kekhilafahan, kaum non muslim dizholimi apalagi dibantai. Semua warga negara mendapatkan pelayanan yang sama dari negara.
Kepanikan rezim sekuler saat ini akan makin kuatnya dakwah Khilafah, justru membuktikan bahwa sungguh dakwah Islam kaffah ini telah diterima oleh sebagian besar umat Islam. Khilafah adalah sistem pemerintahan yang menjadikan akidah Islam sebagai asas penyelenggaraan urusan masyarakat dan negara serta menjadikan syariahnya sebagai satu-satunya aturan untuk mengatur interaksi yang ada di tengah-tengah masyarakat.Maka Khilafah adalah salah satu sistem pemerintahan diantara beberapa sistem pemerintahan yang ada di dunia. Khilafah adalah sistem pemerintahan warisan Rasulullah Saw.
Khilafah adalah janji Allah dan bisyarah (kabar gembira) Rasulullah Saw. Hadist Rasulullah Saw: “Setelah itu akan terulang kembali periode khilafah ‘ala minhaj nubuwwah. Kemudian Nabi Muhammad saw diam.” (HR Ahmad; Shahih). Maka penolakan sekeras apapun tidak akan bisa menghalangi bahkan menunda terwujudnya janji Allah. Upaya untuk memadamkan cahaya agama Allah, justru semakin menyempurnakan agama Allah. Makar apapun yang dibuat untuk menghancurkan agama Allah, justru dibalas oleh Allah sebagai sebaik2 pembuat makar. Lihatlah, ketika salah satu organisasi dakwah yang menyuarakan Khilafah dicabut BHPnya, Khilafah justru semakin dikenal, bendera tauhid yang dibakar, justru semakin membuat umat mengenal dan mencintai bendera tersebut.Tidakkah mereka memikirkannya??
Oleh karena itu, upaya untuk memahamkan umat bahwa Khilafah adalah ajaran Islam akan terus dilakukan sebagai bagian dari dakwah kepada agama Allah. Bahwa sesungguhnya Khilafah adalah solusi dan obat mujarab bagi persoalan dunia saat ini. Umat seluruh dunia rindu dan menantikan sistem Khilafah.
Perjuangan untuk menegakkan Khilafah tentu bukan hal mudah, sehingga individu tidak mungkin bisa melakukannya. Perjuangannya harus berjamaah, semakin banyak yang memperjuangkan dan mendukung, maka pertolongan Allah akan semakin dekat, dan negeri yang aman, tentram, damai dan sejahtera yang selama ini dirindukan oleh umat seluruh dunia akan hadir. Pada saat itulah umat akan menyaksikan dan merasakan betapa Islam adalah rahmatan lil ‘alamin. Wallahu alam bishowab.
UMMU SALMAN
Komentar