Banjir yang terjadi di Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra) sejak beberapa waktu lalu, murni bukan akibat adanya perusahaan tambang dan kelapa sawit.
Kata dia, banjir sebelumnya pernah terjadi di 1977, dan kali ini terjadi kembali. “Ini bukan pertama kalinya, 1977 lalu pernah juga terjadi. Jadi bukan adanya korelasi perusahaan tambang dan kelapa sawit penyebab semua itu,”jelas kata Ali Mazi, ditemui awak media usai peringatan HUT Ke – XVI Pasarwajo, Sebagai Ibu Kota Kabupaten Buton, Takawa Senin (10/6/2019).
Lanjut Ali Mazi, dirinya mengetahui keberadaan tambang di Konawe bagian utara, sedangkan banjir di Konawe bagian timur.
Saat ditanya awak media, langkah awal yang dilakukan Pemprov terkait dua jembatan terputus, lanjut Ali Mazi, pihaknya akan melakukan kerjasama antara pemerintah Kabupaten, pemerintah Provinsi dan Pusat.
Dikatakannya, akibat banjir ini terdapat 4000 lebih warga yang mengungsi dan itu terdapat di 3 desa, satu Kecamatan.
“Besok saya sendiri akan turun ke lokasi banjir, dan pemetaan yang saya lakukan tentu terlebih dahulu melihat situasi di lapangan,”ujarnya.
Lanjut orang nomor satu Sultra ini, selain Pemerintah Provinsi pihaknya juga dibantu dari Pemerintah pusat, seperti BNPB dan BNPD serta Pemerintah daerah terdekat.
SUPARMAN
Komentar