Lilin dari harga relative kecil, tetapi mermiliki manfaat besar. Menerangi gelap. Demikian yang dialami korban banjir di Konawe Utara (Konut).
Lilin dibutuhkan bagi mereka yang terdampak banjir. Ketika listrik dipadamkan, karena kondisi banjir yang meragukan terjadinya kosleting. Lilin menjadi penerang dari gelap.
Korban banjir juga terjadi pada sejumah Pegawai Negeri Sipil (PNS). Diantaranya, PNS sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Sulawesi Tenggara.
PNS yang menjadi korban banjir juga membutuhkan lilin, untuk menerangi langkah mereka, mengevakuasi harta, jiwa keluarganya dari kegelapan.
Tersentuh jiwa. Solidaritas jajaran DPRD Sultra memberi bantuan. Bukan cuman nilai, melainkan manfaat bantuan itu.
Bantuan lilin diantaranya. Bukan Cuma itu, ada sejumlah kebutuhan pokok dan minyak telon juga disalurkan, sebab, kesehatan mulai terganggu, utamanya anak – anak dan lansia.
Bantuan disalurkan melalui PNS DPRD Sultra yang terdampak banjir di Konawe Utara. Bantuan itu pula diteruskan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Rupanya lilin dan minyak telon bernilai kecil bermanfaat besar, membantu menerangi gelap dan menyehatkan korban.
Pls Sekwan DPRD Sultra, Robert Piter Raru SH menerangkan, bantuan itu terkumpul dari sukarela pegawai.
“Tak banyak yang kami dapat sumbangkan, tetapi manfaatnya akan berguna bagi korban banjir. Kami masih mengumpulkan, beras, pakaian layak pakai, dan kebutuhan lainnya yang dibutuhkan,”jelasnya.
Banjir melanda Konawe Utara beberapa hari terakhir. Ini akibat intensitas hujan yang berkepanjangan. Selain itu, Konawe dan Kolaka Timur juga mengalami musibah yang sama.
Infrastruktur jalan dan jembatan rusak. Pemadaman listrik disejumlah wilayah terjadi. Sebagian daerah menjadi gelap.
Tak ada penerangan yang memadai. Untungnya lilin membantu menerangi kegelapan.
Sebagian anak – anak mengeluh sakit. Tak ada akses untuk mendapatkan obat – obatan. Untungnya minyak telon membantu.
Bantuan bukanlah bernilai tinggi. Tetapi lilin dan minyak telon bermanfaat lebih besar.
T I M
Komentar