Indonesia Import Sampah?

Indonesia Import Sampah
YANA UMMU AZZAM (PRAKTISI PENDIDIKAN)

Harga diri sebuah negara itu seharusnya menjadi hal yang penting, karena sebagai bukti bahwa negara itu berdaulat. Sampah bagi sebuah negara adalah hal yang sensitif, semua negara menginginkan wilayahnya steril dari sampah. Indonesia saat ini menjadi negara kedua setelah Cina yang memiliki problem terbesar mengenai sampah.

Indonesia, negeri makmur kaya raya yang memiliki sumber daya alam yang tiada duanya. Berton-ton emas terdapat di perut bumi Indonesia. Nikel, batu bara, minyak bumi dan masih banyak kekayaan alam yang tersimpan di bumi Indonesia. Namun Indonesia saat ini seakan tidak punya kekayaan alam tersebut, Indonesia seperti negeri miskin, dimana untuk memenuhi kebutuhan rakyatnya harus mengimport dari luar negeri. Sebagai contoh, sejak tahun 2000 sampai sekarang, Indonesia harus import beras untuk memenuhi kebutuhan rakyatnya, padahal Indonesia salah satu penghasil beras terbesar di dunia.

Iklan Pemkot Baubau

Berdasarkan rekaman data perdagangan luar negeri yang dikompilasi oleh UN Comtrade (sebuah lembaga PBB), Indonesia juga melakukan import air sejak tahun 1989 (www.cnbcindonesia.com), mengapa Indonesia import air padahal Indonesia berada di negara tropis dan mempunyai banyak hutan Juan tropis? Indonesia juga import garam, padahal Indonesia adalah negara maritim. Dan masih ada beberapa fakta k lagi yang membuktikan import yang dilakukan Indonesia.

Yang paling mengejutkan akhir bulan Maret 2019, ada lima kontainer sampah import yang dikirim dari Seattle di Amerika Serikat ke Surabaya, Jawa Timur. (kumparan.com). Indonesia import sampah. Tumpukan sampah di Indonesia sudah begitu banyak dan itu sangat mengganggu, mengapa harus ditambah dengan import sampah dari negara lain Tumpukan sampah yang sulit untuk didaur ulang, tumpukan sampah yang bisa jadi akan menjadi penyebab kangker atau penyakit berbahaya lainnya. Tumpukan sampah yang bisa merusak lingkungan. Mengapa Indonesia  import sampah? apakah Indonesia terpaksa dan mendapat tekanan dari negara lain, sehingga harus mau untuk mengimpor sampah?

Setiap kebijakan impor yang dilakukan oleh Indonesia adalah bukti lemahnya posisi Indonesia dalam politik dan ekonomi Internasional. Secara ekonomi, Indonesia mempunyai nilai tawar yang rendah di mata dunia. Indonesia cenderung didikte oleh negara lain yang mempunyai nilai tawar lebih tinggi. Sistim kapitalis mengharuskan yang punya uang yang berkuasa, di Indonesia, yang berkuasa adalah sosok pengusaha yang memiliki uang, sehingga seakan pemerintah bisa disetir dengan kebijakan yang diinginkan oleh pengusaha, termasuk impor sampah. Secara politik, tidak adanya perencanaan maupun upaya yang sistematis secara domestik untuk memproteksi kekuatan negara RI ke pentas dunia. Kolonialisme sampah telah mengoyak kedaulatan negara.

Sesungguhnya, kolonialisme sampah ini tidak akan terjadi jika kita mau menerapkan sistem Islam. Pada masa Bani Umayyah (abad 9-10 Masehi), di Cordoba,  bersih dari sampah. Pada saat itu, pengelolaan sampah dilakukan secara sistematik. Terdapat mekanisme penyingkiran sampah yang idenya dari Qusta bin Luqa, Ar Raszi Ibn Al Jazzar dan Al Masihi. Sebagai perbandingan, pada saat itu di Eropa belum ada sistem pengolahan sampah, sehingga mereka membuang sampah dapur mereka di depan rumah, dan mengakibatkan bau busuk di sekitar rumah-rumah mereka, potensi untuk menjadi kota kumuh.

Kasus impor sampah, bukanlah hal sepele dan harus menjadi perhatian kita, karena jika dibiarkan akan berbahaya baik untuk rakyat Indonesia ataupun untuk Kedaulatan Indonesia. Maka memang kasus import sampah ini hanya dapat terolusikan dengan kembali kepada pengaturan Islam di bawah kepemimpinan Islam atas dasar aturan sang Khaliq, pencipta dan pengatur semesta alam.

YANA UMMU AZZAM (PRAKTISI PENDIDIKAN)

Komentar