Citra Santri Ternodai, Akidah Hampir Tergadai

Citra Santri Ternodai, Akidah Hampir Tergadai
RISNAWATI

Sutradara Livi Zheng tengah menggarap film di Tanah Air. Sutradara yang mengembangkan karier perfilmannya di Hollywood ini menggandeng Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak.

Dari keterangan pers yang diterima detikHOT, film tersebut berjudul ‘The Santri’. Dirinya menggandeng Emil Dardak yang kini tengah menjabat sebagai Wakil Gubernur Jawa Timur.

Iklan Pemkot Baubau

Dari beberapa foto yang diperoleh detikHOT, proses penggarapan film tersebut tengah dilakukan. Beberapa pengambilan gambar yang dilakukan di antaranya diambil di gereja.

Bagi Emil Dardak, ini menjadi momen pertamanya bisa berperan di layar lebar. Ia bersyukur karakternya disebut tak jauh beda dari dirinya yang sebenarnya.

“Karakter saya nggak jauh beda katanya dari diri saya. Ya saya kan bukan istri saya, belum bisa berperan yang terlalu jauh berbeda,” tuturnya.

Livi Zheng dikenal sebagai sutradara muda yang merambah karier perfilman di Hollywood. Filmnya ‘Bali Beats of Paradise’ sempat bersaing untuk masuk Oscar 2019 lalu. Film tersebut kini direncanakan tayang di Indonesia 22 Agustus.

Sekularisme, Pangkal Kerusakan

Pesantren adalah tempat generasi muda menimba ilmu. Tempat para santri digembleng akhlak dan kepribadiannnya. Tempat para orang tua menaruh  harapan bagi masa depan anak-anaknya. Harapan menjadi insan yang shalih, sukses dunia dan akhirat. Insan yang berguna bagi agama dan bangsanya.

Selain itu, pesantren adalah lembaga sistem pendidikan tertua dan dianggap sebagai produk budaya Indonesia yang asli.Jika disandingkan dengan berbagai lembaga pendidikan yang muncul di Indonesia, pesantren memiliki akar yang kuat. Tradisi pesantren yang telah mengakar selama 800 tahundan diwariskan secara turun temurun telah memainkan peranan penting dalam kesejarahan pembentutukan identitas bangsa Indonesia.Peranan ini dapat dibuktikan dengan berbagai sumbangsih pesantren dalam berbagai bentuk,misalnya resolusi jihad yan g dikeluarkan oleh KH Hasyim Asyari. Melalui resolusi jihad yang menyatakan wajib hukumnya memerangi penjajah dan jika mati dihukumi mati syahid tergambar jelas perjuagan kaum santri dalam sejarah nasional.

Namun, sungguh disayangkan inilah kenyataan pahit yang kita lihat melalui film the santri, santri diperalat untuk mengokohkan eksistensi rezim sekuler dan hegemoni kapitalis, mereka dicekoki dengan pemahaman sekuler yang memisahkan agama dalam kehidupan. Saat ini, mereka telah disusupi ide-ide yang menjauhkan diri dari islam yang sebenarnya yaitu islam yang mampu menyelesaikan segala problem di atas bumi. Saat ini pesantren disetir diarahkan sesuai keinginan penguasa yang tentunya semua itu adalah arahan barat, di mana dalam kurikulum pesantren berisi ide-ide yang menumpulkan islam, yang menjadikan islam hanya dalam lingkup kehidupan pribadi dan muamalah.

Dilarang memberikan pemahaman islam yang sebenarnya, sehingga hanya konsep, cukup diketahui saja. Inilah salah satu upaya barat untuk menekan kaum muslimin. Hingga saat ini, umat masih dalam kondisi yang terpuruk dalam seluruh aspek kehidupan akibat kubangan sistem sekuler kapitalis. Kapitalisme sekuler ini menjauhkan umat dari prinsip-prinsip beragama yang merupakan kunci kebangkitan umat islam.

Dengan demikian, umat terus digiring untuk mempercayai bahwa tampilnya ulama akan mampu memberikan perubahan yang baik, akan memudahkan aturan islam diberlakukan, alih alih harapan itu tercapai, kita lihat bagaimana sepak terjangnya menyakiti umat islam dengan mendukung sistem kapitalis-sekuler yang penuh kedzoliman dan mengkriminalkan ajaran islam.

Hanya Islam Solusinya

Ulama dan santri memiliki peran yang sangat strategis dalam kebangkitan umat. Dimasa penjajahan, masyarakat Indonesia terpuruk. Rakyat berhasil bangkit dan meraih hidup yang lebih bermartabat atas peran ulama. Sejarah telah mencatat bagaimana peran ulama dan santri mengusir penjajah dengan semangat jihadnya, ini salah satu potensi yang dimiliki santri yang didapat dari pemahaman yang benar yang mereka dapat dari pesantren, bahwa tidak boleh tunduk pada penjajah, tidak boleh menghamba pada manusia, bahwa manusia harus bebas dan penghambaan diri hanyalah kepada Allah SWT, yang meninggikan hukum Allah hukum islam di atas segalanya. Sebut saja, pangeran Diponegoro ulama di tanah Jawa, pangeran Pattimura di Maluku, Tuanku Imam Bonjol di Sumatera Barat menunjukkan peran besar ulama membangkitkan umat melawan penjajah dan meraih kemerdekaan.

Islam sebagai agama yang sempurna dan paripurna sebenarnya mampu menjawab semua persoalan yang dihadapi umat. Keterpurukan ini karena umat gagal memahami Islam yang sempurna dan belum ada semangat mengamalkannya. Dari para santri dengan bimbingan para ulama, umat akan belajar memahami Islam dan mengamalkannya.

Kebangkitan umat hanya akan dapat diraih dengan kebangkitan pemikiran bukan teknologi, ilmu pengetahuan atau aspek spiritual semata. Pemikiran yang dimaksud adalah  pemikiran Islam kaffah atau komprehensif. Bahkan Islam tidak boleh disampaikan dan diamalkan secara sebagian-sebagian. Allah SWT mencela perbuatan demikian dalam surah Al-Baqarah (2): 85.

Ulama dan santri  harus bangkit dan mengambil perannya sebagai penyampai risalah para nabi. Sedangkan masyarakat menyambut dengan antusias. Dengan begitu gelombang kebangkitan akan muncul. Umat yang dibimbing para ulama menegakkan kalimatul haqq, menghapus penjajahan kapitalis sekuler, dan mengokohkan persaudaraan diantara muslim yang saat ini

Sudah saatnya pesantren khususnya santri memiliki peran penting untuk kebangkitan islam, bahwa sistem demokrasi yang dipakai adalah jalan batil yang tidak layak dijadikan jalan untuk bisa menerapkan islam, karena demokrasi skali kali bukan berasal dari islam, itu adalah konsep barat yang mendewakan akal manusia untuk menetapkan hukum, ini jelas tidak boleh didukung atau tidak boleh dipakai memperjuangkan islam.

Alhasil, hanya Sistem Islam yang mampu mengembalikan fitrah santri sebagai generasi yang memiliki pemahaman yang tinggi mampu mendesak penguasa untuk menerapkan islam secara menyeluruh, santri wajib menolak segala ide ide kuffur juga segala upaya yang memisahkan islam dalam kehidupan, santri memahamkan umat bahwa tanpa islam kehidupan akan hina dan sengsara, santri pun sepakat bahwa sempurnanya islam adalah diterapkannya seluruh syariat. Karena itu, santri harus menajamkan perasaan dan pemikiran bahwa saat ini islam dan kaum muslimin dalam keadaan terpuruk, fokus menyelesaikan, tentu dengan metode islam yang dicontohkan oleh Rasulullah. Peran Ulama dan santri mengembalikan menjadi umat yang merdeka dan terbaik.

Kalian adalah umat terbaik yang dilahirkan ke tengah-tengah manusia agar kalian memerintahkan kebajikan dan mencegah kemunkaran sementara kalian beriman kepada Allah.” (Firman Allah Surat Ali Imran ayat 110). Wallahu a’lam bishowab. 

RISNAWATI (PENULIS BUKU JURUS JITU MARKETING DAKWAH)

Komentar