Seminar penyusunan rencana strategis pembangunan ekonomi kreatif melalui pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) akan di susun sebagai road map. Seminar ini digelar dalam rangka mendongkrak pertumbuhan ekonomi di Kota Baubau.
“Kondisi yang memaksa kita semua pelaku ekonomi mengalami bebas barang dan jasa sehingga ada persaingan,” ujar Ketua LPPM Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari Dr Nanik Hindaryantiningsih SE MSi,” saat membawakan materi, Selasa (27/8/2019).
Berkaitan dengan investasi dan tenaga kerja asing yang akan menyerbu pada momen pasar bebas ASEAN, sehingga mengharuskan SDM setempat memiliki dasar bernilai jual, tenaga kerja terampil, dan bebas modal.
Nanik menuturkan pertumbuhan ekonomi global juga mengakibatkan terjadinya fluktuasi sejak tahun 2015. Sampai tahun ini diprediksi hanya tumbuh sebesar 4,03%. Pertumbuhan lambat, karena 60% PE didominasi oleh komoditi migas dan tambang.
“Hal ini membutuhkan pengembangan ekonomi berorientasi global sesuai dengan kemajuan teknologi, dengan membangun keunggulan kompetitif serta tetap menonjolkan produk unggulan daerah,” katanya.
Sehingga, menurut Nanik, harus menyiapkan SDM yang memiliki daya saing tinggi dan mampu mengolah potensi yang banyak dimiliki Kota Baubau. Misalnya memalui home industri, kerajinan, makanan lokal, agro-Industri, industri pariwisata, perikananm dan masih banyak lagi.
Nanik menambahkan, UMKM dapat menjadi penyangga ekonomi rakyat dan ekonomi negara di era globalisasi. Selain itu, kebijakan di Kota Baubau diharapkan mampu menonjolkan produk unggulan di daerah yang mampu memiliki daya jual di tingkat nasional.
“Untuk mendorong industri kreatif dan yang potensial serta perencanaan terpadu, dibutuhkan pembangunan dan penerapan kebijakan publik tentang pembangunan ekonomi kreatif dapat disusun dengan tepat dan akurat dan dapat memberikan dampak signifikan bagi pertumbuhan perekonomian Kota Baubau,” tutupnya.
JELITA SRI RAHAYU
Komentar