Empat Kecamatan di Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), Sulawesi Tenggara (Sultra) diselimuti asap akibat kebakaran lahan gambut yang terjadi sejak tanggal 27 Agustus 2019.
Keempat kecamatan tersebut yakni Kecamatan Lalolae, Mowewe, Tinondo, dan Kecamatan Tirawuta. Dampak terparah diterima Kecamatan Lolale dan Tinondo, mengingat kedua kecamatan tersebut sangat berdekatan dengan lokasi kebakaran lahan gambut.
Akibatnya, tak hanya menganggu aktivitas warga setempat, asap juga menganggu proses belajar mengajar siswa di sekolah karena menderita sesak nafas. Lahan gambut yang terbakar ini berstatus hutan produksi terbatas (HPT).
Kepulan asap juga mengganggu jarak pandang, sehingga menyulitkan setiap pengendara yang melintas pada empat kecamatan tersebut.
Menurut warga setempat, Susi, asap tebal tersebut sudah melanda pemukiman mereka sejak tiga hari terakhir.
“Sangat menganggu, karena kami menderita sesak nafas dan mata terasa perih,” katanya.
Sementara, seorang siswa, Sudin, di sekolahnya yakni SMA Negeri 1 Lalolae, seluruh siswa terpaksa menggunakan jilbab dan topi untuk menutup hidung saat mengikuti apel pagi. Begitula saat mengikuti proses belajar mengajar.
“Kami merasa terganggu karena sulit bernafas,” ujar Sudin.
Sementara itu pihak sekolah belum ada rencana untuk meliburkan anak didik. Akan tetapi sebagai antisipasi awal, pihak sekolah akan membekali setiap siswa dengan masker.
Sudin berharap, pemerintah Kolaka Timur segera melakukan sosialisasi dan pembagian masker agar mereka tidak terserang penyakit pernafasan.
ASDAR LANTORO