Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kendari mengadakan pembinaan potensi SAR dengan materi pertolongan di air (water rescue) di Panati Nirwana Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra), Sabtu (21/9/19).
Instruktur Water Rescue, Muh Akbar mengatakan, kegiatan ini digelar sebagai tindak lanjut ujian tertulis dalam penanganan musibah di bidang pelayaran dan penerbangan yang berada di air.
“Materi pelatihan ini meliputi MFR (medical first responder) atau pertolongan pertama, pengenalan peralatan yang digunakan dalam pertolongan di air , cara penggunaannya, dan cara penanganan korban yang mendapatkan musibah atau kondisi yang membahayakan di air. Serta pembekalan tentang penggunaan rubber boat, motor tempel, penggunaan peralatan bantu pertolongan di air, dan cara menolong korban tenggelam,” jelasnya.
Akbar menambahkan, dalam materi di MFR ini para peserta dididik untuk diajarkan cara mengenal penganganan korban yang bersifat emergency, seperti cara melakukan resusitasi jantung paru, pembidaian (penanganan korban yang patah tulang), dan penilaian korban yaitu dengen mendeteksi tanda-tanda vital dari korban.
“Dari keseluruhan materi tersebut, para peserta menjalankan simulasi operasi SAR dengan situasi kejadian kapal tenggelam. Dimana banyak korban di air yang membutuhkan pertolongan,” terangnya.
Dia berharap, melalui kegiatan ini, para peserta mengetahui tahap-tahap yang dilakukan mulai dari persiapan alat, evakuasi korban yang berada di air dan penanganan pertama korban sebelum diserahkan ke pihak medis.
“Selain itu, kebersamaan juga ditanamkan kepada para potensi SAR selama pelatihan mulai dari melakukan aktivitas bersama saat bangun tidur sampai melakukan kegiatan di malam hari. Karena setiap peserta selama pelatihan tinggal dalam sau tenda,” katanya.
Masih kata Akbar, Basarnas dan potensi SAR terus bersinergi dan memelihara kerja sama yang sudah berjalan baik, agar bisa bersama-sama memberikan kontribusi kepada masyarakat, terutama saat melaksanakan operasi SAR.
“Jumlah personel Pos SAR Jembrana sangatlah terbatas maka dalam tiap melaksanakan operasi SAR pasti membutuhkan bantuan dari seluruh potensi SAR,” ucapnya.
Akbar mengungkapkan, peserta dalam pembinaan potensi SAR ini yaitu 60 orang, yang merupakan relawan-relawan yang berasal dari organisasi yang bergerak di bidang kemanusiaan, terutama mendukung tugas pokok Basarnas dalam hal pencarian dan pertolongan.
JSR