Dialog Relasi Korporasi Pertambangan dan Kontribusinya

Dialog Relasi Korporasi Pertambangan dan Kontribusinya
Ketua Hippo H. Juhari Sanusi Bulali

Bertempat disebuah hotel yang ada di kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra) berlangsung dialog publik pertambangan 2019 yang digelar oleh himpunan pengusaha Pomalaa (hippo) pada Selasa siang  24 September 2019.

Dialog ini dihadiri oleh dari berbagai elemen, baik pemerhati tambang di Kolaka, Mahasiswa, LSM, pelaku pertambangan, kalangan akademisi dan pemerintah kabupaten Kolaka.

Iklan Pemkot Baubau

Panitia pelaksana mengsung tema, “Relasi korporasi pertambangan dan esensii kontribusinya terhaadap pembangunan daerah di kabupaten Kolaka”

Dengan tujuan untuk para penambang di Kolaka lebih perhatikan keselamatan lingkungan agar  tidak terjadi kerusakan dengan cara memperhatikan reklamasi lahan yang telah dieksplorasi.

Kontribusi perusahaan tambang terhadap daerah kabupaten Kolaka dan menagih keseriusan para perusahaan tambang agar segera membangun smelter bukan hanya janji semata.

Hingga tata cara aktivitas penambangan yang aman terhadap hal – hal yang tak diinginkan.

Menurut Ketua Hippo H. Juhari Sanusi Bulali mengatakan, hasil dari dialog tersebut para penambang lebih positif dan berkontribusi terhadap pembangunan daerah.

“Pemerhati tambang dan masyarakat dapat mengawasi dampak yang ditimbulkan oleh aktivitas penambangan itu sendiri,”tekan Juhari Sanusi Bulali.

Sementara itu, Vp Mining and Operation Support Antam UPBN Sultra, Luqman Eko Atmojo selaku pemateri dalam dialog ini mengatakan, kehadiran PT. Antam memberikan dialog yang positif serta pemahaman tentang aktivitas penambangan yang baik.

Selain keselamatan, kondisi lingkungan juga menjadi hal utama yang harus diperhatikan setiap perusahaan tambang.

Sehingga sumber daya alam yang ada di kolaka dapat dikelolah dengan baik demi kesejahteraan masyarakat Kolaka.

Diharapkan dari dialog ini dapat memberikan kesadaran dan pemahaman terhadap para pelaku tambang terkait lingkungan, keselamatan dan kontribusi mereka terhadap warga Kolaka.

AS LAN