Unjukrasa di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Tenggara pada Kamis (26/9/2019) kemarin menewaskan dua orang mahasiswa dan beberapa lainnya mendapat bantuan medis akibat gas air mata. Di tempat lain juga ditemukan seorang ibu hamil enam bulan terkena tembakan peluru tajam di bagian betis.
Kabid Humas Polda Sultra, AKBP. Harry Goldenhart menerangkan, ibu tersebut diketahui bernama Fitri (23), warga jalan Supu Yusuf kelurahan Korumba Mandonga, Kendari.
Ia tertembak saat sedang tidur. Korban baru mengetahui jika dirinya terkena peluru tajam setelah hasil pemeriksaan dokter di Rumah Sakit Bhayangkara setempat.
Peluru tersebut diduga sama dengan peluru yang menewaskan salah seorang mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO), Randi (21).
“Saat ini ibu Fitri mengungsi ke kampung halamannya di Konda Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), karena masih trauma,”kata Harry Goldenhart usai acara konfrensi pers di Mapolda Sultra, Jumat (27/9/2019).
Harry menegaskan, pihak berjanji akan menindak tegas pelaku penembakan. Kata dia, saat ini pihaknya sedang melakukan penyidikan untuk mengungkap pelaku penembakan.
“Kami tidak mempersentai peluru tajam personil pengamanan unjukrasa, kecuali, peluru gas air mata dan water canon. Namun jenis peluru yang mengenai Fitri dan Almahrum Randi digunakan jajaran Polda Sultra,”kata Harry.
Sementara itu, ibu hamil enam bulan, Fitri telah ke kampung halaman setelah tim dokter Rumah Sakit Bhayangkara Kendari berhasil mengeluarkan peluru dari betisnya.
T I M