Pemerintah Daerah Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra) membangun hunian sementara (huntara) pada dua desa di Kecamatan Andowia, untuk ditinggali warga korban banjir beberapa bulan lalu.
Sekretaris Daerah (Sekda) Konut, Martaya mengatakan, bangunannya hampir semua rampung. Huntara ini dilengkapi dengan ruang tidur, dapur, dan kamar.
“Prosesnya cukup memakan waktu yang lama, karena kita harus memahami dan memaklumi bahwa pembangunannya ini memakai anggaran pemerintah, tentu pengurusan administrasi sampai kepada belanja bahan bagunan memakan waktu yang tidak sedikit. Serta mobilisasinya pun cukup lumayan lama karena bahan yang didatangkan itu berasal dari pusat,” jelasnya saat meninjau pembangunan huntara bersama pihak terkait.
Martaya menuturkan, secara teknis pembangunan huntara ini memakan waktu 10 hari. Khusus di Desa Puusuli ini akan dibangun sebanyak 18 kopel, setiap kopel terdiri dari lima kamar.
“Seperti yang terlihat para pekerja maupun warga masyarakat yang membantu serta prajurit TNI yang bekerja membangun huntara sangat bersemangat demi memberikan hunian yang nyaman bagi para korban bencana banjir,” katanya.
Untuk di Desa Puuwonua, persiapan pembangunan huntara juga sudah mulai di lakukan. Saat ini sedang menunggu bahan material.
“Sebagian bahannya sudah tiba, kalau sudah lengkap bahannya kita mulai kerjakan pembangunannya,” Krisna, perwakilan PT Tata Logam selaku perusahaan yang dipercayakan membangun huntara.
AJHIS