Kapolda Sulawesi Tenggara (Sultra) Brigjend Pol Merdisyam belum bersedia memberikan keterangan pers terkait pengrusakan dan pembakaran 8 unit motor milik pegawai Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sultra saat unjuk rasa menolak sejumlah RUU kontroversi, Kamis (26/9/3029) lalu.
Menurutnya, saat ini masih suasana berduka atas meninggalnya dua mahasiswa Unioversitas Halu Oleo (UHO) Kendari.
“Ini suasananya masih berduka,”katanya dengan singkat, usai menghadiri paripurna penyerahan hibah tanah di gedung DPRD Sultra, Jumat (4/10/2019) malam.
Kapolda juga tidak memberikan keterangan persnya atas pertanyaan sejumlah wartawan terkait perkembangan penanganan kasus kedua mahasiswa UHO yang menjadi korban pada unjuk rasa tersebut.
Sebelumnya diberiitakan media ini, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Tenggara (Sultra) meminta kepada penegak hukum untuk mengusut pembakar 8 unit motor milik pegawai legislatif saat unjuk rasa menolak sejumlah RUU pada Kamis (26/9/2019) lalu. Baca, https://tegas.co/2019/10/04/ketua-dprd-sultra-minta-pembakar-8-motor-diusut/
Video Brigjend Pol Merdisyam
Acara paripurna penyerahan hibah tanah kepada Polda Sultra, Korem 143/HO dan Kementerian Hukum dan HAM perwakilan Sulawesi Tenggara (Sultra) dihadiri berbagai kalangan. Turut hadir artis legendaris, Ebit G Ade.
T I M