Hal ini dibuktikan salah satunya, lewat pengembangan kawasan wisata Tamamelong, di Desa Patikarya, Kecamatan Bontosikuyu yang selesai hampir bersamaan dengan salah satu usaha rumah makan di jalan poros Baloiya.
Kondisi yang hampir sama terjadi di sejumlah ruas-ruas jalan di dalam area kota Benteng, seperti yang terlihat di ruas Jln. S. Siswomiharjo, lokasi tempat berdirinya Warung Makan Delapan-Delapan.
Sebuah warung makan berkesan sederhana dan minimalis yang hadir menyempurnakan perwajahan Kabupaten Kepulauan Selayar, di tengah geliat pengembangan potensi pariwisata daerah yang tengah getol, dilakukan oleh jajaran pemerintah kabupaten, bersama lembaga Kementerian Pariwisata Republik Indonesia.
Warung delapan-delapan, hadir menawarkan beragam menu masakan mulai dari nasi kuning, nasi campur, ayam geprek, nasi goreng, ayam bakar, ayam lalapan, mie goreng, mie ayam,
Selain menawarkan menu makanan siap saji, warung delapan-delapan juga turut menawarkan berbagai jenis kue kering ala Padang, salah satunya, kue sengkang atau yang lebih familiar disebut dengan istilah kue borobodur.
Di warung yang sama, tersedia layanan pemesanan nasi kotak via line teledon 085 656 208-488 atau 085 656-494-778. Usaha warung makan serupa bisa dengan mudah di jumpai di sepanjang jalan poros S. Siswomiharjo, demikian pula halnya, untuk warung kopi.
Tak hanya warung makain dan kedai kopi. Akan tetapi, wisatawan dan pengunjung yang melintas di ruas jalan S. Siswomiharjo, kota Benteng, juga bisa singgah bertandang, ke salah satu lokasi penjualan beraneka ragam souvenir, dan cindera mata yang tidak berada jauh dari lokasi warung delapan-delapan.
Usai membeli cindera mata atau souvenir, pengunjung dapat melanjutkan perjalanan ke arah selatan dan singgah mampir di warung kopi passiana sembari menikmati suguhan berbagai jenis tarian tradisional Kabupaten Kepulauan Selayar, salah satunya, “Tari pakarena Gantarang”.
Sebuah tarian tradisional yang acap kali, disuguhkan dan dipersembahkan untuk menyambut kehadiran tamu-tamu kebesaran di zaman raja-raja terdahulu. tabuhan gendang tradisional yang dimainkan oleh anak-anak Sanggar Seni Teratai Passiana, siap ‘memanjakan’ telinga, dan mata pengunjung yang sekali waktu, mungkin sempat mampir menikmati racikan kopi panas, ala Warung Kopi Passiana.
Warung kopi yang ‘lahir’ dan diilhami oleh penamaan, Sanggar Seni Teratai Passiana. Sanggar seni berusia kurang lebih tiga puluan tahun, binaan Muh. Zukhri., S.Sos, yang saat ini aktif selaku kepala bidang pengembangan ekonomi kreatif (Ekraf) Dinas Kepariwisataan Kabupaten Kepulauan Selayar.
Pengunjung tak perlu merasa bingung, saat ingin datang dan bertandang menikmati suguhan pertunjukan tarian tradisional, persembahan anak-anak Sanggar Seni Teratai Passiana, karena warung kopi Passiana dapat dijangkau dengan menggunakan kendaraan roda dua ataupun roda empat.
Meski tak dipungut biaya atau bayaran untuk menyaksikan suguhan pertunjukan tarian tradisional. Akan tetapi, pengunjung dapat turut berpartisipasi memberikan dukungan terhadap upaya pelestarian kesenian tradisional melalui Sanggar Seni Teratai Passiana dengan memberikan donasi bagi para pelaku kesenian daerah yang direcrut dari berbagai lapisan usia mulai dari sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sampai ke usia, sekolah menengah atas.
FADLY SYARIF