Pembangunan sarana transportasi, baik itu melalui perhubungan Darat, Laut dan Udara oleh pemerintah terus digalakkan. Kepala Dinas Perhubungan (Diahub) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Ir. Hado Hasina mengungkapkan, transportasi merupakan urat nadi kehidupan politik, ekonomi, social budaya dan pertahanan keamanan. Katanya tak dapat dipungkiri merupakan hal yang sangat mempengaruhi tumbuh kembangnya suatu daerah.
“Untuk itu pemerintah bertekad untuk membangun konektibilitas antar wilayah di Sultra guna ,mewujudkan transportasi berkeselamatan bagi masyarakat Sultra,”katanya
Mantan Sekda Kabupaten Buton Utara itu mengaku, transportasi di Sultra masih butuh perhatian. Sumber daya manusia (SDM) juga dituntut memperkuat kembali kerjasama , komitmen dan dedikasi untuk bekerja keras di sektor transportasi. Menurutnya Dinas Perhubungan Sultra terus menciptakan transportasi yang nyaman dan tentunya keselamatan. Ia mengungkapkan ada 80 pulau di Sultra yang berpenghuni dan sangat membutuhkan transportasi guna menunjang kehidupan.
“Pulau-pulau itu harus dihubungkan. Untuk itu lima tahun kedepan simpul transportasi darat, laut dan udara akan memjadi perhatian pemerintah Sultra. Meski keterbatasan anggaran, bukan menjadi alasan untuk menghentikan saya menciptakan transportasi yang nyaman dan berkeselamatan untuk melayani masyarakat,”jelasnya
Keseriusan dalam membangun transportasi kata dia, pulau terpencil Kaledupa. Tahun 2021 mendatang pelabuhan penyebrangan di Kaledupa akan diresmikan.
“Kita tidak ada anggaran, namun seperti misi Gubernur membanugun dengan kemitraan menjadi solusi,pelabuhan penyebrangan Kaledupa ini sepenuhnya ditangani oleh APBN,’’Ungkapnya
Disisi lain, pembangunan terminal 17 Kabupaten/Kota akan menjadi fokus Pemprov Sultra kedepan. Misinya adalah konektifitas seluruh Wilayah di Sultra. Meski keterbatasan anggaran itu bukan masalah, dengan konsep kemitraan pihaknya bisa membangun terminal dengan cara kerja sama Pemerintah Kabupaten Kota, badan usaha atau masyarakat dengan konsep bagi hasil.
“Karena kita tidak memiliki biaya untuk pengadaan lahan, kita kerjasama dengan masyarakat untuk membangun terminal diatas tanah masyarakat. Kemudian dikelola masyarakat dan hasilnya nanti dibagi dengan Pemerintah. Hal itu yang akan kita lakukan lagi di Kendari New Port. Karena prinsip utamanya adalah menciptakan pelayanan yang nyaman dan berkeselamatan,’’Pungkasnya. **