Bupati Butur Kunjungi Ernis Yang Diduga Penderita Tumor Bagian Perut

Bupati Buton Utara, Abu Hasan saat memberikan keterangan pers usai mengunjungi Ernis terduga penderita Tumor di perut FOTO: S Y P tegas.co Butur

Bupati Buton Utara (Buyur) Abu Hasan didampingi dengan sejumlah Kepala OPD, Dokter Spesialis, staf Humas Pemda dan DPRD Butur serta masyarakat mengunjungi Ernis (32) yang diduga menderita tumor dibagian perutnya di Kelurahan Lipu, Kecamatan Kulisusu.

Abu Hasan dalam kunjungannya mengatakan, penyakit Ernis harus dipastikan dulu secara jelas dan secara maksimal. Pihaknya akan mengurus segala sesuatunya yang akan dibutuhkan demi kelancaran pengobatan dan pemulihannya ke depan.

Iklan KPU Sultra

“Langkah yang kita ambil saat ini adalah melibatkan tenaga medis untuk memastikan kembali kondisi dan penyakit Ernis saat ini. Beberapa tahun lalu sejak menjadi Bupati Butur, pihak Pemda dan Dinas terkait mengalami kesulitan sebab Ernis suka mengamuk,”terangnya saat diwawancarai oleh sejumlah awak media setelah menyambangi Ernis,Sabtu (14/12/2019).

Lanjut kata Abu Hasan, langkah berikutnya setelah melihat kondisi Ernis saat ini adalah memastikan penyakitnya, Pihak pemda akan berkoordinasi dengan keluarga untuk meminta persetujuan terhadap penanganan Ernis.

“Sinyal dari keluarga sudah ada, sekarang orang tuanya menyerahkan kepada pihak Pemerintah dan Kesehatan,”kata Ketua DPP PDIP Sultra ini.

Lalu mengambil langkah yang lebih ekstraktif terhadap penanganan medis.
“Selain BPJS, Pemerintah Daerah Butur akan menanggung seluruhnya dan siap membaiayai dimanapun Ernis melakukan pengobatan nantinya,”jelasnya.

Ditempat yang sama, Kepala Dinas Sosial(Kadis Sosial) Muliana menerangkan, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait masalah Ernis.

Kepala Dinas Kesehatan(Dinkes) Muhammad Kasrul menambahkan dari sejak awal penyakit ini ada, dia sudah menanganinya beberapa tahun lalu. Saat diperiksa pembesaran didalam perut ternyata ada massa didalam yang melayang-layang bisa bergoyang sehingga diduga adalah tumor ovarium.

“Secara klinis ada kebenaran tumor tapi haris dipastikan lagi secara USG. Ini bisa seperti pembentukan cairan didalam perut akibat timor. Satu-satunya jalan adalah operasi. Kita sdh pernah melakukan pendekatan persuasif untuk melakukan rujukan ke Kendari saat itu, tapi kendalanya pasien tidak kooperatif dan kelurga sudah menyerah,”ungkapnya.

Saat ini pihaknyapun akan mendukung langkah Pemda untuk melakukan pengobatan jika sinyal dari keluarga sudah ada.

S Y P