Puluhan Penumpang Ferry Kolaka Bajoe Ngamuk

Puluhan Penumpang Ferry Kolaka Bajoe Ngamuk
Sejumlah penumpang ferry rute Kolaka Bajoe saat boikat pintu kapal ferry FOTO: ISTIMEWA

Akibat tak dibiarkan masuk ke dalam kapal (batal diberangkatkan), puluhan penumpang kapal ferry rute pelabuhan Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra) menuju pelabuhan Bajoe, Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) mengamuk, Jumat malam 27 Desember 2019.

Tak hanya itu, para penumpang ini juga mencaci maki petugas pelabuhan karena dianggap tidak bertanggungjawab, sebab mereka telah membeli tiket sesuai jadwal keberangkatan kapal.

Pada umumnya penumpang ini merupakan penumpang bus dan pejalan kaki, baik dewasa hingga anak – anak.

Akibat kejadian ini, sebagian penumpang kembali ke rumahnya, sebagiannya lagi  terpaksa harus menginap di pelabuhan ferry Kolaka.

Kejadian ini bermula saat puluhan penumpang bus dan pejalan kaki membeli tiket kapal tujuan pelabuhan Bajoe kabupaten Bone Sulawesi Selatan.

Tiket yang mereka beli dijadwalkan berangkat pada pukul 20.00 wita, Jumat (27/12/2019), namun setelah tiba di palang kedua pemeriksaan tiket, mereka tiba – tiba ditahan oleh petugas pelabuhan dengan alasan kapal sudah penuh.

Sontak hal ini memicu kemarahan penumpang lantaran mereka tak terima karena sudah membeli tiket.

Salah seorang penumpang, Selli merasa kecewa atas kebijakan dan pelayanan pelabuhan ferry Kolaka.

Menurutnya alasan pihak syahbandar Kolaka tidak masuk akal karena pihak syahbandar berdalih mereka tidak diberangkatkan karena kapal sudah penuh.

“Padahal mobil truk dan roda empat justru diperbolehkan berangkat,”keluh Selli kepada tegas.co.

Menyikapi hal ini anggota DPRD Kolaka, Kaharuddin turun langsung memantau permasalahan di pelabuhan ferry Kolaka. Dirinya meminta agar pihak yang berwewenang segera melakukan investigasi di pelabuhan tersebut.

“Jika dibiarkan terus menerus akan merugikan masyarakat dan menimbulkan persoalan lain,”pintahnya.

Hingga kapal diberangkatkan, sedikitnya 70 orang penumpang yang batal diberangkatkan, mereka merupakan penumpang dua bus antar provinsi dan selebihnya pejalan kaki.

AS LAN